Bendungan Manikin NTT: Kunci Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melihat Bendungan Manikin di NTT sebagai kunci untuk ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah, dengan proyek senilai Rp2,06 triliun yang ditargetkan rampung pada 2028.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini mengunjungi Bendungan Manikin di Desa Bokong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan tersebut dilakukan pada 7 Mei 2024. Beliau menekankan pentingnya bendungan ini sebagai kunci bagi ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di NTT. Pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti Bendungan Manikin dinilai sangat penting, terutama di daerah yang rentan kekeringan, karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi produktivitas pertanian.
Pembangunan Bendungan Manikin, yang dimulai sejak 2018 dan ditargetkan selesai pada 2028, menelan biaya investasi sebesar Rp2,06 triliun. Proyek ini merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun pemerintah di NTT untuk mendukung pengembangan pertanian. Hingga saat ini, progres pembangunan fisiknya telah mencapai 62,65 persen. Bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTT, khususnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain manfaatnya bagi pertanian, Bendungan Manikin juga memiliki potensi yang besar untuk memenuhi kebutuhan air baku. Bendungan ini memiliki daya tampung total sebesar 28,20 juta meter kubik dan potensi pengairan seluas 652 hektare. Lebih lanjut, bendungan ini akan memasok air baku sebesar 700 liter/detik bagi wilayah Kota dan Kabupaten Kupang, serta mendukung pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) apung sebesar 29,8 megawatt. Hal ini menunjukkan multifungsi bendungan tersebut dalam mendukung berbagai sektor pembangunan.
Infrastruktur Pendukung Ketahanan Pangan NTT
Pembangunan Bendungan Manikin bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek ini. Kolaborasi yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan tujuan pembangunan bendungan ini.
Bendungan Manikin dirancang untuk menjadi tulang punggung pengembangan pertanian di NTT. Dengan potensi pengairan yang luas, bendungan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan di daerah tersebut. Keberhasilan proyek ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat NTT.
Keberadaan bendungan ini juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor lain, seperti penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Selain itu, dukungan terhadap PLTMH dan PLTS apung juga akan berkontribusi terhadap peningkatan akses energi terbarukan di wilayah tersebut. Integrasi berbagai sektor ini menunjukkan perencanaan yang komprehensif dalam pembangunan Bendungan Manikin.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Masyarakat
Wakil Presiden didampingi oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur NTT John Asadoma, Bupati Kupang Yosef Lede, Wakil Bupati Kupang Aurum Titu Eki, dan Staf Khusus Wapres Achmad Adhitya dalam kunjungan tersebut. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan Bendungan Manikin dan memastikan keberhasilan proyek ini. Partisipasi aktif dari pemerintah daerah sangat penting dalam pelaksanaan proyek ini.
Keberhasilan pembangunan Bendungan Manikin tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran serta masyarakat setempat. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan dan pemanfaatan bendungan ini secara berkelanjutan. Partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar bendungan juga sangat penting.
Dengan rampungnya pembangunan Bendungan Manikin, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi di NTT. Proyek ini merupakan contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat NTT. Semoga Bendungan Manikin dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat NTT dan menjadi contoh pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.