Wapres Tinjau Pembangunan Bendungan Manikin di Kupang, NTT: Solusi Ketahanan Pangan dan Energi?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pembangunan Bendungan Manikin di Kupang, NTT, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan energi di wilayah tersebut.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan peninjauan pembangunan Bendungan Tefmo/Manikin di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 7 Mei 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja beliau di NTT yang dimulai sejak Selasa, 6 Mei 2024.
Kedatangan Wapres Gibran disambut langsung oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena, dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Parlinggoman Simanungkalit, di lokasi bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2019. Beliau diberi kesempatan untuk melihat miniatur bendungan paket satu yang dibangun oleh PT Wika, Ahdy, dan Jaya Konstruksi.
Peninjauan yang berlangsung sekitar 30 menit ini tidak hanya mencakup aspek infrastruktur. Wapres Gibran juga menyempatkan diri untuk menyapa warga sekitar bendungan Manikin. Bendungan ini, yang merupakan bagian dari program tujuh bendungan untuk NTT, diharapkan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Potensi Bendungan Manikin untuk Ketahanan Pangan dan Energi
Bendungan Manikin, dengan luas lahan 6,7 kilometer persegi, memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Sistem irigasi yang dibangun mampu mengairi lahan seluas 570,86 hektare, mendukung produktivitas pertanian.
Selain itu, bendungan ini juga menawarkan solusi untuk ketahanan energi. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung mencapai 29,8 megawatt, dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) mencapai 0,125 megawatt. Ini menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pasokan energi terbarukan di NTT.
Tidak hanya itu, bendungan ini juga berperan penting dalam ketahanan air. Dengan debit air baku mencapai 700 liter per detik, bendungan Manikin mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, masing-masing sebesar 350 liter per detik.
Manfaat Bendungan Manikin bagi Masyarakat NTT
Keberadaan Bendungan Manikin diharapkan mampu memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Kupang. Peningkatan produksi pertanian melalui irigasi yang memadai akan meningkatkan pendapatan petani dan ketahanan pangan lokal.
Sumber energi terbarukan dari PLTS Apung dan PLTMH juga akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Ketersediaan air bersih yang cukup akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pembangunan Bendungan Manikin merupakan langkah strategis dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT melalui peningkatan ketahanan pangan, energi, dan air. Peninjauan langsung oleh Wapres Gibran menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengawasi dan memastikan keberhasilan proyek ini.
Dengan potensi yang dimilikinya, Bendungan Manikin diharapkan dapat menjadi model pembangunan bendungan yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia. Proyek ini tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kesimpulan
Kunjungan Wapres Gibran ke Bendungan Manikin menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur di NTT. Bendungan ini diharapkan menjadi solusi bagi peningkatan ketahanan pangan dan energi di wilayah tersebut, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.