Wapres Tekankan Pentingnya Percepatan Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di NTT
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan percepatan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di NTT untuk mendukung irigasi, pengendalian banjir, dan pertumbuhan ekonomi.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (6/5) dan mengunjungi pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Kabupaten Nagekeo. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan proyek strategis nasional tersebut berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat NTT. Wapres menekankan pentingnya penyelesaian proyek ini karena manfaatnya yang sangat signifikan bagi sektor pertanian, pengendalian banjir, dan pengembangan ekonomi lokal. Pembangunan bendungan ini dimulai sejak September 2021 dan ditargetkan rampung pada tahun 2026.
Salah satu alasan utama Wapres mendorong percepatan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo adalah untuk mendukung irigasi pertanian di wilayah tersebut. Bendungan ini diharapkan mampu mengairi lahan pertanian seluas 6.240 hektare, meningkatkan produktivitas pertanian, dan kesejahteraan petani di Kabupaten Nagekeo. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare, melindungi masyarakat dari bencana alam, dan meningkatkan keamanan pangan.
Lebih lanjut, Wapres juga melihat potensi Bendungan Mbay/Lambo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di NTT. Bendungan ini tidak hanya bermanfaat untuk irigasi dan pengendalian banjir, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Potensi PLTS yang dapat dikembangkan mencapai 117,5 MegaWatt (MW), berkontribusi pada peningkatan pasokan energi terbarukan di daerah tersebut. "Proyek strategis ini harus disertai dengan penguatan kapasitas petani, peningkatan layanan publik, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan," tegas Wapres Gibran, seperti yang dikutip dalam siaran resmi Setwapres RI.
Manfaat Multisektoral Bendungan Mbay/Lambo
Bendungan Mbay/Lambo, yang merupakan salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029, memiliki kapasitas tampung normal sebesar 52,89 juta meter kubik dengan luas genangan 587,61 hektare dan daerah aliran sungai (DAS) seluas 138,60 km persegi. Pembangunannya terdiri atas dua paket pekerjaan dengan nilai kontrak total mencapai Rp1,47 triliun. Hingga awal Mei 2025, progres pembangunan telah mencapai 80,40 persen.
Selain manfaat irigasi dan pengendalian banjir, bendungan ini juga akan menyediakan layanan air baku sebesar 205 liter per detik untuk kebutuhan masyarakat. Potensi pengembangan pariwisata juga menjadi fokus perhatian, menjadikan Bendungan Mbay/Lambo sebagai destinasi wisata baru yang menarik di Pulau Flores. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata.
Wapres Gibran juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan proyek dan pemanfaatannya secara optimal. Kolaborasi yang kuat akan menjamin keberhasilan proyek ini dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat NTT.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres didampingi oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nagekeo.
Pentingnya Sinergi dan Kesinambungan Pembangunan
Keberhasilan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo tidak hanya bergantung pada penyelesaian konstruksi fisik, tetapi juga pada kesinambungan pengelolaan dan pemanfaatannya. Penguatan kapasitas petani, peningkatan layanan publik, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang proyek ini. Pemerintah pusat dan daerah perlu bekerja sama untuk memastikan semua aspek ini terintegrasi dengan baik.
Dengan rampungnya pembangunan Bendungan Mbay/Lambo, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Nagekeo, melalui peningkatan produktivitas pertanian, pengurangan risiko bencana, dan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Proyek ini menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berdampak positif bagi masyarakat.
Percepatan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo merupakan langkah strategis dalam mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi di Indonesia Timur. Proyek ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan di daerah lain di Indonesia.
Keberhasilan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo akan menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.