BI DKI Perkuat Sinergi Jaga Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta akan memperkuat sinergi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif.
![BI DKI Perkuat Sinergi Jaga Pertumbuhan Ekonomi Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230254.130-bi-dki-perkuat-sinergi-jaga-pertumbuhan-ekonomi-jakarta-1.jpg)
Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tujuannya? Menjaga pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/2). Langkah ini juga bertujuan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing.
Sinergi BI dan Pemprov DKI Jakarta
Arlyana Abubakar menekankan pentingnya sinergi antara BI dan Pemprov DKI Jakarta. Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memantau perkembangan indikator ekonomi di tingkat daerah, nasional, dan global. Pemantauan ini akan menjadi dasar bagi strategi dan kebijakan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang positif. Pada triwulan IV-2024, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 5,01 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, dan 4,93 persen (year on year/yoy). Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja ekonomi Jakarta yang cukup baik di tengah dinamika ekonomi global.
Faktor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Pertumbuhan ekonomi Jakarta ditopang oleh beberapa faktor kunci. Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor menjadi pendorong utama. Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi didorong oleh Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berbagai kegiatan dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) di akhir tahun.
Investasi juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh investasi bangunan sejalan dengan proyek-proyek strategis pemerintah dan swasta. Ekspor juga meningkat, didorong oleh membaiknya ekspor produk otomotif dan peningkatan ekspor komoditas lain seperti pakaian, produk kimia, serta logam mulia dan perhiasan.
Pertumbuhan Sektoral
Dari sisi lapangan usaha, beberapa sektor menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Jakarta. Sektor perdagangan tumbuh tinggi, didorong oleh aktivitas masyarakat selama HBKN Nataru. Sektor konstruksi juga tumbuh signifikan, sejalan dengan pertumbuhan investasi. Sektor infokom tumbuh didorong oleh tingginya penggunaan data dan internet. Sektor industri pengolahan juga mencatatkan pertumbuhan, terutama didorong oleh perbaikan ekspor otomotif dan pemenuhan permintaan dalam negeri.
Meskipun konsumsi pemerintah melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh front-loading pada awal tahun, terutama terkait belanja Pemilu. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2024 mencapai 4,90 persen (kumulatif/c to c), sedikit lebih rendah dari tahun 2023 (4,96 persen) dan sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi nasional (5,03 persen).
Kesimpulan
BI Provinsi DKI Jakarta akan terus memantau dan berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Jakarta. Sinergi yang kuat antara BI dan Pemprov DKI Jakarta akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing. Pemantauan indikator ekonomi secara berkala dan responsif terhadap perkembangan ekonomi global akan menjadi strategi utama dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.