Bidan Hebat Selamatkan Bayi di Ketinggian 35.000 Kaki, Dapat Penghargaan dari Kemenkes!
Seorang bidan, Tessa Siswina, menerima penghargaan dari Kemenkes setelah membantu persalinan di pesawat Citilink rute Pontianak-Surabaya, menyelamatkan ibu dan bayi.

Pada Selasa, 11 Maret 2024, sebuah peristiwa mengharukan terjadi di pesawat Citilink rute Pontianak-Surabaya. Seorang penumpang, RS (18) asal Jawa Timur, melahirkan seorang bayi laki-laki di ketinggian 35.000 kaki. Berkat keberanian dan keahlian seorang bidan, Tessa Siswina, ibu dan bayi berhasil diselamatkan. Kejadian ini bermula saat pilot mengumumkan kebutuhan akan tenaga medis, dan Tessa, yang kebetulan berada di dalam pesawat, dengan sigap menawarkan bantuannya.
Tessa Siswina, seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak, tidak menyangka akan terlibat dalam peristiwa dramatis tersebut. Awalnya, ia tidak menyadari situasi darurat yang terjadi di belakang pesawat. Namun, setelah mendengar pengumuman pilot dan informasi dari sesama penumpang, ia langsung bertindak cepat. Dengan tenang dan profesional, Tessa membantu proses persalinan hingga bayi lahir dengan selamat.
Keberhasilan Tessa dalam menangani persalinan darurat di pesawat ini mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Kesehatan. Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti, memberikan penghargaan kepada Tessa sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keahliannya dalam situasi kritis. "Kejadian ini juga menjadi bukti bahwa di tengah situasi darurat ketenangan dan keterampilan seorang tenaga kesehatan seperti Tessa, sangat dibutuhkan. Semoga peristiwa ini dapat menjadi inspirasi bagi para profesional tenaga kesehatan lainnya dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga di lapangan," ujar Yuli.
Detik-Detik Persalinan di Atas Awan
Tessa, yang saat itu duduk di kursi nomor 15F, awalnya hanya mendengar kehebohan di bagian belakang pesawat. Setelah mengetahui ada penumpang yang akan melahirkan, ia segera menawarkan bantuan. Dengan sigap, ia meletakkan tas dan jam tangannya, lalu memberitahu pramugari bahwa ia seorang bidan. Ia kemudian mengambil alih proses persalinan di bagian belakang pesawat, dibantu dengan peralatan medis yang tersedia di pesawat.
Selama proses persalinan, Tessa beberapa kali bertanya kepada pramugari mengenai perkiraan waktu pendaratan agar dapat memperkirakan waktu yang tersisa. Ia berhasil membantu kelahiran bayi laki-laki tersebut dengan selamat. Momen menegangkan ini semakin berkesan ketika pilot mengumumkan kelahiran bayi tersebut di ketinggian 35.000 kaki. Tessa mengaku merinding mendengar pengumuman tersebut, mengingat ia masih harus mengeluarkan plasenta.
Setelah bayi lahir, penumpang lain membantu menggendong bayi tersebut karena sang ibu, RS, masih membutuhkan perawatan dan pemulihan. RS yang dalam penerbangan tersebut hanya didampingi anaknya yang berusia tiga tahun, sementara suaminya bekerja di Malaysia, merasa sangat terbantu dengan kehadiran Tessa. Setelah proses persalinan selesai, Tessa menunjukkan kartu anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sebagai bukti keahliannya.
Apresiasi dan Kontribusi Tessa Siswina
Tessa menyampaikan apresiasinya atas kecukupan peralatan medis yang tersedia di pesawat Citilink, yang sangat membantu dalam menangani situasi darurat tersebut. Ia bahkan mampu mengalihfungsikan beberapa alat untuk memastikan proses persalinan berjalan lancar. Selain itu, Tessa juga mengungkapkan rasa syukurnya atas beasiswa tugas belajar (Tubel) dari Kementerian Kesehatan yang memungkinkannya menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Padjadjaran (UNPAD) dalam waktu 2,5 tahun.
Saat ini, Tessa aktif sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak dan memegang beberapa jabatan penting, antara lain Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, asesor LAMPTKes, dan Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia kebidanan dan melatih generasi muda menjadi tenaga medis profesional yang berkualitas. Kisah Tessa Siswina menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dedikasi dan keahlian seorang tenaga kesehatan dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi yang paling tidak terduga.
Penghargaan yang diberikan oleh Kemenkes merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan profesionalisme Tessa dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan. Keberanian dan keahliannya dalam menangani persalinan darurat di pesawat menjadi contoh nyata bagi para tenaga kesehatan lainnya untuk selalu siap menghadapi tantangan di lapangan.