Bijak Bermedsos: Himbauan Polda Kalteng Hindari Jerat Hukum UU ITE
Polda Kalteng mengimbau warga Kalimantan Tengah untuk bijak dalam menggunakan media sosial guna menghindari jeratan hukum UU ITE terkait penyebaran ujaran kebencian dan hoaks.

Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Imbauan ini disampaikan menyusul maraknya penyebaran ujaran kebencian dan hoaks yang berpotensi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol. Erlan Munaji, di Palangka Raya pada Selasa, 25 Februari 2024.
Menurut Kombes Pol. Erlan Munaji, penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat menimbulkan dampak negatif, baik dari sisi hukum maupun sosial. Pihaknya menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. "Penggunaan medsos yang tidak bijak dapat menimbulkan dampak negatif, baik dari sisi hukum maupun sosial. Kami tidak henti-hentinya mengingatkan agar masyarakat lebih cerdas dan berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya," tegasnya.
Bahaya penyebaran ujaran kebencian dan hoaks di media sosial juga menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan potensi rusaknya kerukunan antarwarga dan terciptanya perpecahan di masyarakat. Oleh karena itu, Polda Kalteng berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti penyuluhan, seminar, dan kampanye di media sosial.
Edukasi dan Patroli Siber Gencar Dilakukan
Polda Kalteng gencar melakukan edukasi kepada masyarakat Kalimantan Tengah agar bijak dalam menggunakan media sosial. Berbagai metode edukasi telah dan akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat. Pihaknya berharap, dengan adanya edukasi yang konsisten dan dukungan masyarakat, penyebaran konten negatif dapat diminimalisir.
Selain edukasi, Polda Kalteng juga aktif melakukan patroli siber untuk memantau konten-konten yang beredar di dunia maya. Patroli ini bertujuan untuk mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu ketertiban umum. "Saat ini Polda Kalteng juga sedang gencar-gencarnya melakukan edukasi dengan dari berbagai cara," tambah Kombes Pol. Erlan Munaji.
Polda Kalteng berharap patroli siber ini dapat memberikan efek jera dan mencegah masyarakat dari tindakan yang melanggar hukum. Langkah ini juga sebagai bentuk komitmen Polda Kalteng dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya.
"Harapan kami semoga masyarakat kita bermedia sosial dengan bijak dan tidak melakukan perbuatan yang dapat melanggar UU ITE, kalau toh ada yang melanggar pasti akan di tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," pungkas Erlan Munaji.
Pentingnya Literasi Digital
Dalam era digital seperti saat ini, literasi digital menjadi sangat penting. Masyarakat perlu memahami etika dan hukum yang berlaku di dunia maya agar terhindar dari masalah hukum. Pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial juga harus ditanamkan sejak dini.
Polda Kalteng berharap, dengan adanya edukasi dan patroli siber yang gencar, masyarakat Kalimantan Tengah dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini diharapkan dapat menciptakan ruang digital yang aman, damai, dan produktif bagi seluruh warga Kalimantan Tengah.
Langkah-langkah yang dilakukan Polda Kalteng ini merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran UU ITE. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.
Pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya juga sangat diperlukan. Partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan konten negatif dapat membantu pihak berwajib dalam melakukan pengawasan dan penegakan hukum.
Kesimpulan
Polda Kalteng menghimbau masyarakat Kalimantan Tengah untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan menghindari pelanggaran UU ITE. Edukasi dan patroli siber terus dilakukan untuk menciptakan ruang digital yang aman dan produktif. Literasi digital yang baik sangat penting dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi saat ini.