BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem hingga 11 Februari, Waspada Banjir Jakarta dan Sekitarnya!
BMKG memprediksi hujan deras hingga 11 Februari, meminta Jakarta, Jawa Barat, Lampung, dan beberapa daerah lain waspada banjir dan longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan hujan dengan intensitas tinggi akan terus mengguyur beberapa wilayah di Indonesia hingga 11 Februari 2024. Meskipun diperkirakan intensitas hujan akan sedikit menurun beberapa hari ke depan setelah dilakukan modifikasi cuaca, BMKG tetap mengimbau kewaspadaan, khususnya di daerah rawan banjir dan longsor. Peringatan ini disampaikan menyusul tingginya curah hujan yang mencapai 232 milimeter dalam 24 jam di beberapa titik.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan. "Kemarin yang tertinggi itu sampai 232 milimeter dalam 24 jam. Kami prediksi sampai tanggal 11 itu kita masih perlu waspada bahkan siaga. Jadi, mungkin akan sedikit menurun. Kemudian, akan meningkat lagi sekitar tanggal 11," ujar Dwikorita dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2).
Meskipun BMKG telah melakukan modifikasi cuaca hingga 8 Februari mendatang untuk mengurangi intensitas hujan, Dwikorita menegaskan bahwa upaya tersebut bukan untuk mencegah hujan sepenuhnya. "Upaya itu bukan mencegah hujan. Tidak mungkin. Insyaallah mengurangi intensitas hujan," tambahnya. Ia juga menyampaikan harapan agar mitigasi bencana berjalan lancar dan tidak ada korban jiwa.
Daerah Rawan Banjir dan Longsor Harus Siaga
Beberapa daerah di Indonesia diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Daerah-daerah tersebut antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, sebagian Palembang, dan beberapa wilayah di Bengkulu. BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi guna meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Banjir yang terjadi beberapa hari terakhir di beberapa wilayah telah mengakibatkan dampak signifikan. Di Jabodetabek, banjir dengan ketinggian 1-4 meter merendam pemukiman warga, menyebabkan akses jalan terputus, dan aktivitas publik lumpuh total. Kondisi ini diperparah oleh meluapnya air dari tanggul yang belum sepenuhnya dibangun.
Di Kota Bekasi, delapan dari 12 kecamatan terendam banjir. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melaporkan bahwa aktivitas publik di delapan kecamatan tersebut lumpuh total. Banjir terparah terjadi di sepanjang Sungai Bekasi, terutama di pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi, dengan ketinggian air mencapai lebih dari 8 meter.
Menurut Wali Kota Bekasi, banjir disebabkan oleh meluapnya air dari tanggul yang dibangun Balai Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BWSCC), serta adanya patahan dan tanggul yang belum terbangun di sepanjang sungai. "Ketinggian air mencapai lebih dari delapan meter sehingga air melimpas dari tanggul yang sudah dibangun. Di beberapa titik, tanggul belum selesai dibangun sehingga dampaknya sangat besar," jelas Tri Adhianto.
Antisipasi dan Mitigasi Bencana
Menghadapi prediksi hujan ekstrem yang masih akan berlangsung hingga pertengahan Februari, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan upaya antisipasi dan mitigasi bencana. Langkah-langkah tersebut meliputi peningkatan kapasitas infrastruktur, pengembangan sistem peringatan dini yang efektif, serta edukasi dan pelatihan bagi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Kerja sama antar lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Koordinasi yang baik akan memastikan respon yang cepat dan efektif dalam menghadapi situasi darurat. Penting juga untuk memastikan aksesibilitas informasi kepada masyarakat agar mereka dapat mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terkini kepada publik. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, memperhatikan informasi cuaca dari BMKG, dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat.
Semoga dengan upaya bersama, kita dapat meminimalisir dampak buruk dari hujan ekstrem ini dan memastikan keselamatan seluruh masyarakat.