BNI Pacu Kredit Berkelanjutan hingga Rp199,67 Triliun
BNI menargetkan peningkatan signifikan pembiayaan berkelanjutan hingga Rp199,67 triliun pada 2025, fokus pada ESG dan proyek hijau untuk mendukung target pemerintah.
![BNI Pacu Kredit Berkelanjutan hingga Rp199,67 Triliun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/130039.985-bni-pacu-kredit-berkelanjutan-hingga-rp19967-triliun-1.jpeg)
Jakarta, 7 Februari 2025 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memasang target ambisius: meningkatkan pembiayaan berkelanjutan hingga mencapai angka fantastis, Rp199,67 triliun di tahun ini. Kenaikan ini menunjukkan komitmen BNI yang kuat terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan mendukung berbagai program pemerintah.
Target Agresif, Komitmen Kuat
Pada tahun 2024 lalu, BNI telah menorehkan prestasi membanggakan dengan total pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp190,5 triliun, meningkat dari Rp181,1 triliun di tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan tren positif dan pertumbuhan yang signifikan dalam portofolio pembiayaan berkelanjutan BNI.
“Besarnya pembiayaan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di BNI membuktikan keseriusan kami dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission maupun program-program prioritas lainnya,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, di Jakarta.
Rincian Pembiayaan Berkelanjutan BNI
Dari total pembiayaan ESG tahun lalu (Rp190,5 triliun), Rp117 triliun dialokasikan untuk pemberdayaan sosial dan UMKM. Sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan juga mendapatkan porsi yang cukup besar, yaitu Rp32,4 triliun. Sektor energi terbarukan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp13 triliun, sementara pembiayaan terkait air berkelanjutan dan manajemen limbah air mencapai Rp25,1 triliun. Sisanya, Rp2,9 triliun, disalurkan untuk proyek-proyek yang fokus pada pengurangan polusi.
Strategi dan Fokus BNI ke Depan
Tahun 2025 ini, BNI akan melanjutkan komitmennya dengan menyalurkan pembiayaan korporasi untuk beberapa proyek strategis, termasuk industri pupuk dan ketenagalistrikan. Skema pembiayaan yang digunakan akan mencakup sustainability linked loan dan green loan. Hal ini menunjukkan strategi BNI yang terarah dan terukur dalam mendukung ekonomi hijau.
“Ekonomi hijau merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI dan kami berupaya untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek-proyek hijau untuk mewujudkan Indonesia berwawasan lingkungan di masa depan,” tambah Okki.
Kriteria dan Persyaratan Pembiayaan
BNI menerapkan persyaratan yang ketat bagi debitur yang menjalankan usaha dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), sesuai regulasi yang berlaku. Persyaratan ini mencakup jenis proyek yang dibiayai, serta persyaratan sertifikasi dan validasi yang dibutuhkan. Hal ini memastikan bahwa pembiayaan yang disalurkan benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan.
BNI saat ini fokus pada pembiayaan sektor keberlanjutan berdasarkan KKUB, yang mencakup Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan UMKM. Dengan demikian, BNI memastikan bahwa dampak positif dari pembiayaan berkelanjutan dirasakan secara luas oleh berbagai lapisan masyarakat.
BNI sebagai Pionir Keuangan Berkelanjutan
“Implementasi ESG menjadi fokus kami dalam menyalurkan pembiayaan sekaligus menegaskan posisi kami sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” tutup Okki. Pernyataan ini menunjukkan komitmen BNI untuk terus memimpin dan menjadi contoh bagi sektor perbankan dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.