BNN Waspadai Ancaman Kerusakan Sosial Akibat Narkoba: Belajar dari Amerika Selatan
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan bahaya kerusakan struktur sosial akibat narkoba seperti di beberapa negara Amerika Selatan dan mengajak masyarakat berperan aktif mencegahnya.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan peringatan serius terkait potensi kerusakan struktur sosial akibat narkoba di Indonesia. Mengambil pelajaran dari situasi di beberapa negara Amerika Selatan, BNN menekankan pentingnya pencegahan dini untuk menghindari kendali jaringan sindikat narkoba terhadap berbagai aspek kehidupan.
Deputi Pencegahan BNN, Irjen Pol. Zainul Muttaqien, menjelaskan bahwa negara-negara di Amerika Selatan menghadapi permasalahan sosial dan politik yang kompleks sebagai dampak dari dominasi sindikat narkoba. "Presiden, kita semuanya, tentu tidak berharap bahwa pada masa-masa mendatang Indonesia akan menghadapi masalah seperti ini," tegas Muttaqien dalam acara peluncuran film edukasi bahaya narkoba 'Dua Dunia' di Jakarta.
Ancaman Narkoba dan Kebijakan Pemerintah
Presiden Joko Widodo, melalui program Astacita poin ke-7, telah menetapkan penguatan reformasi politik, hukum, dan birokrasi sebagai langkah strategis dalam memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi ancaman serius ini.
Muttaqien menambahkan bahwa korupsi dan narkoba memerlukan kebijakan yang kuat dan konsisten untuk penanggulangannya. Reformasi sistem politik, hukum, dan birokrasi menjadi kunci utama dalam upaya ini. "Presiden dan wakil presiden RI bertekad untuk melakukan reformasi sistem politik, hukum, dan birokrasi," tambahnya.
Belajar dari Pengalaman Global
Sebagai perbandingan, Muttaqien menyinggung deklarasi Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, yang menyamakan bandar narkoba dengan teroris. Deklarasi tersebut, menurut Muttaqien, menunjukkan bahwa jaringan narkoba internasional akan senantiasa mencari celah dan tempat aman untuk beroperasi, tidak hanya di Amerika Latin, tetapi juga di seluruh dunia.
Oleh karena itu, kewaspadaan dan upaya pencegahan di Indonesia sangatlah krusial. Film edukasi seperti 'Dua Dunia' diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya tersebut.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan
Muttaqien menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan bangsa yang aman dan damai. Namun, pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Ia mengajak masyarakat untuk berperan aktif sebagai "polisi narkoba" bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. "Dengan menjadi polisi bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, maka masyarakat telah membantu sebagian tugas aparat negara dalam melindungi masyarakat," ujarnya.
Kesimpulannya, ancaman kerusakan struktur sosial akibat narkoba merupakan bahaya nyata yang harus diwaspadai dan dicegah secara bersama-sama. Komitmen pemerintah, didukung oleh peran aktif masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam melindungi Indonesia dari ancaman tersebut. Upaya edukasi dan pencegahan dini merupakan langkah penting dalam membangun generasi muda yang sehat dan produktif.