Borneo Cross Border Cycling Tour 2025: 69 Peserta Silaturahmi Indonesia-Malaysia
Sebanyak 69 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi dalam Borneo Cross Border Cycling Tour 2025, menyusuri jalur Kalbar-Sarawak untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara melalui olahraga dan pariwisata.
![Borneo Cross Border Cycling Tour 2025: 69 Peserta Silaturahmi Indonesia-Malaysia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220149.985-borneo-cross-border-cycling-tour-2025-69-peserta-silaturahmi-indonesia-malaysia-1.jpg)
Pontianak, 5 Februari 2025 – Borneo Cross Border Cycling Tour (BCBCT) 2025 sukses digelar, menyatukan 69 pesepeda dari berbagai penjuru Indonesia dalam sebuah petualangan lintas negara yang menakjubkan. Mereka memulai perjalanan dari Kalimantan Barat menuju Sarawak, Malaysia, sebuah rute yang dirancang untuk mempererat hubungan kedua negara melalui olahraga dan pariwisata.
Peserta dan Rute BCBCT 2025
Para peserta BCBCT 2025 berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan Barat, Jakarta, Medan, Jawa Timur, Bali, Ambon, dan Papua. Mereka akan menaklukkan rute lintas negara sepanjang 810km yang terbagi dalam empat etape. Perjalanan dimulai pada 5 Februari dari Pontianak menuju Sambas (230km), kemudian menuju Kuching, Sarawak (205km) pada 6 Februari. Setelah bersepeda mengelilingi Kuching (40km) pada 7 Februari, peserta kembali ke Indonesia menuju Sosok, Kabupaten Sanggau (210km) pada 8 Februari, dan akhirnya kembali ke Pontianak (165km) pada 9 Februari. Titik akhir perjalanan adalah Museum Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Syarief Rizal, menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan konsep Pontianak sebagai kota olahraga dan destinasi wisata olahraga. Ia berharap kegiatan ini akan menarik lebih banyak event olahraga tingkat nasional maupun internasional ke Pontianak.
Dukungan dari Pemerintah dan Konsulat Malaysia
Kegiatan BCBCT 2025 mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri. Beliau yakin kegiatan ini akan semakin mempererat hubungan Indonesia dan Malaysia. "Saya yakin bersepeda lintas negara ini akan semakin mempererat hubungan kedua belah pihak yang sudah terjalin selama ini. Semoga kegiatan ini digelar secara rutin," ujar Konsul Azizul Zekri.
Inisiatif Museum Cycling Community (MCC) Pontianak
BCBCT 2025 diinisiasi oleh Museum Cycling Community (MCC) Pontianak. Ketua Pelaksana, Rizky Fauzan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang sport tourism yang mempromosikan konektivitas jalur darat antara Indonesia dan Malaysia melalui empat perbatasan: Aruk, Biawak, Tebedu, dan Entikong. BCBCT rutin diadakan setiap dua tahun sekali untuk mempererat hubungan persahabatan kedua negara.
"Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak partisipan dari berbagai negara," tutur Rizky Fauzan, yang juga Ketua Harian MCC Pontianak.
Aspek Unik BCBCT 2025
Salah satu keunikan BCBCT 2025 adalah peserta melintasi batas negara melalui pintu perbatasan resmi dan melengkapi diri dengan paspor. "Kegiatan ini merupakan turing bersepeda lintas batas satu-satunya di Indonesia yang juga mencakup cap paspor resmi bagi peserta," tegas Rizky.
Pelepasan peserta di Halaman Museum Kalbar turut dihadiri oleh legenda balap sepeda Indonesia, Kalimanto Tulus Widodo, Johnny Van Aert, dan Maruki Matsum. Kehadiran mereka semakin menyemarakkan acara dan menginspirasi para peserta.
Kesimpulan
Borneo Cross Border Cycling Tour 2025 bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga jembatan persahabatan dan diplomasi antar negara. Kegiatan ini berhasil mempromosikan pariwisata, mempererat hubungan Indonesia-Malaysia, dan menunjukkan potensi sport tourism di Kalimantan Barat. Semoga BCBCT akan terus berlanjut dan semakin sukses di masa mendatang.