BPS Lampung Proyeksikan Kenaikan Signifikan Luas Panen Padi Januari-April 2025
BPS Lampung memproyeksikan peningkatan luas panen padi hingga 78,68 persen pada Januari-April 2025, mencapai 251,98 ribu hektare, dengan potensi produksi 1,37 juta ton GKG.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung baru-baru ini merilis proyeksi yang menunjukkan peningkatan signifikan pada luas panen padi di Provinsi Lampung. Proyeksi tersebut mencakup periode Januari hingga April 2025, dengan perkiraan peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Data ini memberikan gambaran optimistis bagi sektor pertanian di Lampung, meskipun tantangan berupa perubahan cuaca ekstrem masih menjadi perhatian.
Menurut Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung, Dwiyana Suharyati, luas panen padi diprediksi mencapai 251,98 ribu hektare pada Januari-April 2025. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 78,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 141,02 ribu hektare. Kenaikan ini setara dengan penambahan luas panen sebesar 110,96 ribu hektare. Hal ini menunjukkan potensi peningkatan produksi yang cukup besar bagi sektor pertanian Lampung.
Lebih lanjut, BPS Lampung juga memproyeksikan peningkatan produksi padi. Potensi produksi padi pada periode Januari-April 2025 diperkirakan mencapai 1,37 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 71,82 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini selaras dengan proyeksi peningkatan luas panen yang telah disebutkan sebelumnya.
Proyeksi Luas Panen dan Produksi Padi Lampung
Data yang dirilis BPS Lampung menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian padi di provinsi tersebut. Peningkatan luas panen dan produksi padi yang diproyeksikan untuk periode Januari-April 2025 menunjukkan potensi peningkatan pendapatan petani dan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah. Namun, perlu diingat bahwa proyeksi ini masih bersifat sementara dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca.
Meskipun terdapat proyeksi peningkatan yang signifikan, BPS Lampung tetap memperhatikan tantangan yang mungkin terjadi. Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti kekeringan atau banjir, dapat berdampak negatif terhadap hasil panen. Oleh karena itu, antisipasi dan mitigasi terhadap risiko tersebut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa proyeksi tersebut dapat tercapai.
Sepanjang tahun 2024, BPS Lampung mencatat luas panen padi mencapai 531,72 ribu hektare, mengalami kenaikan 0,30 persen dibandingkan tahun 2023. Produksi padi pada tahun 2024 juga tercatat sebesar 2,79 juta ton GKG, naik 1,21 persen dibandingkan tahun 2023. Produksi beras pada tahun 2024 mencapai 1,60 juta ton, juga menunjukkan peningkatan sebesar 1,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tantangan dan Harapan
Meskipun proyeksi menunjukkan angka yang positif, BPS Lampung tetap menekankan pentingnya memperhatikan tantangan yang ada. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem merupakan faktor yang perlu diwaspadai dan diantisipasi. Upaya untuk menjaga stabilitas produksi padi tetap menjadi prioritas utama.
Dwiyana Suharyati berharap agar produksi gabah di Lampung pada Januari hingga April 2025 dapat sesuai dengan proyeksi sementara yang telah dirilis. Ia menekankan pentingnya upaya mitigasi risiko untuk menghadapi potensi dampak negatif dari perubahan cuaca ekstrem. Dengan demikian, diharapkan hasil panen tetap terjaga dan sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan.
"Dengan kondisi cuaca yang ada, diharapkan produksi padi Lampung tetap terjaga sesuai perhitungan sementara," ujar Dwiyana.
Proyeksi BPS Lampung ini memberikan gambaran positif bagi sektor pertanian di Lampung. Namun, tetap diperlukan upaya berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan sektor pertanian ini, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Untuk sub-round I tahun 2025 (Januari-April), produksi beras diprediksi mencapai 788,62 ribu ton, meningkat 71,82 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.