Bukan Sekadar Lari: Dua Komunitas di Bandung Kena Sanksi Berat Usai Bagikan Bir Gratis, Ini Detil Sanksi Komunitas Lari Bandung
Pemerintah Kota Bandung menjatuhkan sanksi berat kepada dua komunitas lari, Freerunners dan Pace and Place, terkait insiden pembagian bir gratis. Apa saja Sanksi Komunitas Lari Bandung ini?

Pemerintah Kota Bandung baru-baru ini menjatuhkan sanksi tegas kepada dua komunitas pelari, Freerunners dan Pace and Place. Sanksi ini diberikan menyusul insiden pembagian minuman beralkohol jenis bir secara gratis dalam acara Pocari Sweat Run 2025 yang berlangsung pekan lalu di Bandung.
Keputusan sanksi tersebut diumumkan langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, pada Kamis (24/7). Insiden ini menjadi sorotan karena kegiatan tersebut dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh acara lari yang mengedepankan gaya hidup sehat.
Langkah ini diambil sebagai bentuk pembelajaran dan penegakan aturan di Kota Bandung. Pemerintah daerah berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, serta mengimbau penyelenggara acara untuk lebih ketat dalam pengawasan.
Sanksi Tegas untuk Freerunners dan Pace and Place
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menjelaskan secara rinci sanksi yang diberikan kepada kedua komunitas yang terlibat. Komunitas Pace and Place dikenai sanksi berupa kewajiban untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di media massa.
Selain itu, Pace and Place juga diwajibkan membayar biaya penegakan hukum sebesar lima juta rupiah. Sanksi ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mematuhi peraturan yang berlaku.
Sementara itu, komunitas Freerunners menerima sanksi yang lebih berat. Selain permohonan maaf terbuka, mereka juga diwajibkan melakukan kerja sosial. Bentuk kerja sosial yang diberikan adalah membersihkan area Balai Kota Bandung selama dua minggu ke depan, menunjukkan komitmen mereka terhadap kebersihan dan ketertiban kota.
Erwin menekankan bahwa kedua komunitas juga harus membuat surat pernyataan resmi. Surat ini akan menjadi bukti komitmen mereka untuk tidak mengulangi pelanggaran serupa di kemudian hari, sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban atas insiden yang terjadi.
Tanggapan Penyelenggara dan Imbauan Pemerintah
Penyelenggara Pocari Sweat Run 2025, Puspita Winawati, menyatakan kekecewaannya mendalam atas insiden pembagian bir gratis tersebut. Menurut Puspita, tindakan yang dilakukan oleh komunitas lari itu terjadi tanpa sepengetahuan maupun persetujuan dari pihak panitia resmi.
Puspita menegaskan bahwa kegiatan pembagian minuman beralkohol tersebut tidak pernah diberitahukan, dimintakan izin, atau disetujui oleh penyelenggara. Ia merasa dirugikan karena insiden ini mencoreng kredibilitas dan reputasi acara yang selama ini berfokus pada promosi gaya hidup sehat.
Event Pocari Sweat Run sendiri memiliki tujuan utama untuk berkontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan pembagian bir tersebut dinilai sangat bertentangan dengan nilai inti acara. Pihak penyelenggara berharap kejadian ini tidak mengurangi antusiasme masyarakat terhadap kegiatan olahraga.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, juga menyampaikan imbauan kepada seluruh penyelenggara acara di masa mendatang. Ia berharap agar setiap pihak lebih memperhatikan proses perizinan dan seleksi komunitas atau pihak yang terlibat. Hal ini penting untuk memastikan semua kegiatan mematuhi peraturan yang berlaku di Kota Bandung dan menjaga citra positif kota.