Bupati Jember Baru Kunjungi Pasar Tanjung Sebelum Pendapa, Teken Komitmen Turunkan Retribusi
Usai dilantik dan mengikuti retret, Bupati Jember Muhammad Fawait akan langsung meninjau Pasar Tanjung dan menurunkan retribusi pasar sebagai wujud keberpihakan pada rakyat.

Bupati Jember yang baru dilantik, Muhammad Fawait, menunjukan komitmennya kepada rakyat dengan mengunjungi Pasar Tanjung, pasar tradisional terbesar di Jember, Jawa Timur, sebelum menuju Pendapa Wahyawibawagraha. Hal ini dilakukan setelah beliau mengikuti kegiatan retret atau pembekalan di Magelang bersama kepala daerah terpilih lainnya.
Keputusan ini diumumkan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jember pada Jumat, 21 Februari 2025. Fawait menegaskan bahwa kunjungan ke Pasar Tanjung merupakan prioritas utama sebelum memasuki kantor pemerintahan. Beliau menekankan pentingnya sentuhan langsung dengan pusat ekonomi rakyat sebagai langkah awal kepemimpinannya.
"Sepulang dari retret, pertama kali kami tidak akan menginjakkan kaki di pendapa, sebelum datang ke pusat ekonomi wong cilik yakni pasar tradisional," kata Bupati Fawait. Langkah ini sekaligus menjadi simbol komitmen nyata Bupati Fawait dalam menjalankan amanah kepemimpinannya.
Prioritas Utama: Pasar Tanjung dan Kesejahteraan Rakyat
Kunjungan ke Pasar Tanjung bukan sekadar kunjungan seremonial. Bupati Fawait berencana untuk segera membuat kebijakan yang menurunkan retribusi pasar. Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan nyata Pemerintah Kabupaten Jember terhadap pedagang kecil dan masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya akan berkunjung dulu ke Pasar Tanjung dan membuat kebijakan menurunkan retribusi pasar sebagai simbol keberpihakan Pemerintah Kabupaten Jember terhadap wong cilik sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," tegasnya. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para pedagang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pasar tradisional.
Bupati Fawait juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan retret di Akademi Militer Magelang. Retret tersebut, yang diikuti oleh seluruh kepala daerah terpilih, dianggap penting untuk membangun sinergi antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Pelantikan dan Retret di Magelang
Muhammad Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto dilantik secara resmi pada Kamis, 20 Februari 2025, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto. Pelantikan tersebut bersamaan dengan pelantikan 961 kepala daerah terpilih lainnya hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) dan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmen) terkait pengangkatan para kepala daerah. Presiden Prabowo kemudian memimpin pengucapan sumpah jabatan, setelah meminta para kepala daerah untuk mengucapkan sumpah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
Pelantikan serentak ini merupakan momen bersejarah bagi demokrasi Indonesia. Sebanyak 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 362 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota dari 481 daerah dilantik dalam kesempatan tersebut. Pelantikan ini menandai dimulainya periode kepemimpinan baru di berbagai daerah di Indonesia.
Setelah pelantikan, Bupati Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto langsung mengikuti kegiatan retret di Akademi Militer Magelang selama sepekan, dari tanggal 21 hingga 28 Februari 2025. Retret ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan mempersiapkan para kepala daerah dalam menjalankan tugasnya.
Dengan mengunjungi Pasar Tanjung sebelum memasuki kantor pemerintahan, Bupati Fawait telah menunjukan komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya dalam menjalankan amanah dan melayani masyarakat.