Bupati Lombok Timur Ajak Petani Kembangkan Kearifan Lokal untuk Ketahanan Pangan
Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, mengajak petani setempat untuk kembali menerapkan kearifan lokal dalam bercocok tanam guna mendukung ketahanan pangan nasional dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Lombok Timur, NTB, 16 Maret 2024 - Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menyerukan pentingnya revitalisasi kearifan lokal dalam sektor pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Imbauan ini disampaikan saat beliau menghadiri panen pembenihan padi di Desa Montong Baan, Lombok Timur, Minggu lalu. Langkah ini dinilai krusial, mengingat kebutuhan pangan yang terus meningkat dan pentingnya kemandirian pangan di tingkat lokal.
Haerul Warisin menekankan pemanfaatan lahan-lahan kosong, khususnya pematang sawah, untuk ditanami berbagai komoditas sayur mayur. Langkah ini bukan hanya sekadar optimalisasi lahan, tetapi juga strategi untuk mendiversifikasi produksi pertanian dan mengurangi ketergantungan pada padi sebagai sumber pangan utama. Beliau menambahkan, "Kearifan lokal perlu diterapkan petani kita," menunjukkan keprihatinan atas potensi lahan yang belum termanfaatkan secara optimal.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa program pemerintah seperti Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, membutuhkan pasokan sayur mayur yang melimpah. Hal ini menunjukkan pentingnya peran petani dalam mendukung program nasional tersebut. "Banyak kebutuhan makanan selain beras yang dibutuhkan untuk mendukung Program MBG," ungkap Bupati, menekankan pentingnya diversifikasi pangan.
Optimalisasi Lahan dan Dukungan Program Nasional
Bupati Haerul Warisin menghubungkan upaya optimalisasi lahan pertanian dengan program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia berharap masyarakat Lombok Timur dapat berperan aktif dalam mendukung program tersebut. Dengan memanfaatkan lahan kosong secara efektif, diharapkan kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi dan harga-harga tetap stabil. "Mari manfaatkan lahan kosong untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional," ajaknya.
Penerapan kearifan lokal dalam pertanian, menurut Bupati, bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga strategi cerdas dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Dengan menanam berbagai komoditas di lahan yang tersedia, petani dapat menciptakan ketahanan pangan di tingkat lokal dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga.
Inisiatif ini juga sejalan dengan target Dinas Pertanian Lombok Timur yang menargetkan luas areal tanam padi pada musim tanam 2024-2025 mencapai 60.885 hektare, dengan estimasi produktivitas lahan rata-rata mencapai 5,65 ton per hektare. Target ini merupakan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir dan diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap swasembada pangan Indonesia.
Tantangan dan Peluang Ketahanan Pangan Lokal
Meskipun Lombok Timur memiliki potensi pertanian yang besar, tetap ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi pertanian modern dan pengetahuan tentang teknik budidaya yang efisien. Pemerintah daerah perlu memberikan dukungan berupa pelatihan dan penyuluhan kepada petani agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek pemasaran hasil pertanian. Petani perlu dibantu untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan harga yang adil untuk hasil panen mereka. Dengan demikian, mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dan termotivasi untuk terus meningkatkan produktivitas.
Program MBG yang dicanangkan pemerintah menjadi peluang besar bagi petani Lombok Timur untuk memasok kebutuhan sayur mayur. Dengan memanfaatkan lahan kosong dan menerapkan kearifan lokal, petani dapat berkontribusi dalam mewujudkan program tersebut dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Penerapan kearifan lokal tidak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga pada aspek lingkungan. Petani perlu memperhatikan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan agar dapat menjaga kelestarian sumber daya alam dan keberlanjutan pertanian di Lombok Timur.
Kesimpulannya, imbauan Bupati Lombok Timur untuk menerapkan kearifan lokal dalam pertanian merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan optimalisasi lahan, diversifikasi komoditas, dan dukungan pemerintah, diharapkan Lombok Timur dapat menjadi contoh dalam mewujudkan kemandirian pangan di tingkat lokal.