Cakupan 4G NTT Capai 98,59 Persen, Menkominfo Percepat Pembangunan Fiber Optik
Menkominfo sebut cakupan 4G di NTT telah mencapai 98,59 persen, namun pemerintah terus berupaya memperluas akses internet hingga ke daerah terpencil melalui pembangunan fiber optik dan optimasi BTS.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, baru-baru ini mengumumkan bahwa cakupan layanan jaringan 4G di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 98,59 persen. Pencapaian ini meliputi 22 kabupaten/kota, 309 kecamatan, 327 kelurahan, dan 3.026 desa di seluruh wilayah NTT. Namun, masih terdapat tantangan dalam memastikan akses internet merata di seluruh wilayah, terutama di daerah terpencil.
Pernyataan Menkominfo ini disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur NTT, Melki Laka Lena, dan kepala daerah lainnya. Kunjungan tersebut membahas upaya percepatan pembangunan infrastruktur digital di NTT untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun angka 98,59 persen terkesan tinggi, masih ada area yang belum tercakup layanan 4G, sehingga pemerintah berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital ini.
Pemerintah menyadari bahwa akses internet yang memadai bukan hanya sekadar menyediakan sinyal, tetapi juga memastikan masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, fokus pemerintah tidak hanya pada perluasan jaringan, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi untuk mendukung sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital di NTT. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.
Percepatan Pembangunan Fiber Optik dan Optimasi BTS
Untuk mengatasi kendala akses internet di daerah terpencil, pemerintah akan mempercepat pembangunan jaringan fiber optik. Langkah ini bertujuan untuk menyediakan layanan digital yang lebih stabil dan cepat bagi masyarakat NTT. Saat ini, masih terdapat 1.051 kilometer persegi wilayah NTT yang belum terjangkau layanan 4G dan 208 kecamatan yang belum terhubung dengan fiber optik.
Menkominfo juga menekankan pentingnya optimasi Base Transceiver Station (BTS) yang ada. Pemerintah akan mengundang operator seluler untuk mengevaluasi kondisi jaringan dan mengambil langkah strategis, seperti menambah kapasitas sinyal atau mempercepat pembangunan BTS di lokasi yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan akses internet yang berkualitas di seluruh wilayah NTT.
Kerja sama antara Kementerian Kominfo dan pemerintah daerah juga akan difokuskan pada penyediaan lahan untuk pembangunan BTS. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat akses internet hingga ke pelosok desa dan mengurangi kesenjangan digital. Pemerintah menyadari bahwa infrastruktur digital yang kuat merupakan kunci utama untuk meningkatkan literasi digital masyarakat NTT.
Pemanfaatan Teknologi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Digitalisasi di NTT tidak hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang membangun pemahaman dan pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan internet untuk hal-hal positif, seperti pendidikan, bisnis, dan layanan kesehatan, bukan hanya untuk hiburan.
Menkominfo juga melihat potensi besar dari komunitas digital anak muda di Kupang sebagai motor penggerak literasi digital di NTT. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi secara efektif.
Selain itu, pemerintah juga akan mengajak perusahaan teknologi untuk menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) mereka ke program kesehatan dan edukasi terkait stunting di NTT. Teknologi akan dimanfaatkan untuk penyuluhan gizi berbasis digital, monitoring pertumbuhan anak, hingga distribusi bantuan secara lebih efektif. Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menambahkan bahwa kementeriannya siap berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar inisiatif ini berjalan lancar.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa bantuan, baik dari sisi teknologi maupun sosial, benar-benar sampai dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat NTT. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur digital di NTT tidak hanya bertujuan untuk memperluas akses internet, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Secara keseluruhan, upaya pemerintah untuk meningkatkan akses internet di NTT menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengurangi kesenjangan digital dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pembangunan fiber optik, optimasi BTS, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan akses internet yang merata dan berkualitas dapat segera terwujud di seluruh wilayah NTT.