Calon Potensi SAR Cianjur Ikuti Pelatihan Intensif, Siap Tangani Bencana
Kantor SAR Cianjur menggelar pelatihan intensif selama dua bulan untuk 30 calon potensi SAR bersertifikat, membekali mereka dengan keahlian pertolongan pertama dan penyelamatan di air guna menghadapi potensi bencana di wilayah rawan bencana tersebut.

Sebanyak 30 peserta calon potensi SAR di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengikuti pelatihan intensif yang diselenggarakan oleh Kantor Search and Rescue (SAR) setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam memberikan pertolongan pertama dan penyelamatan, khususnya dalam menghadapi berbagai bencana yang kerap melanda wilayah tersebut. Pelatihan ini berlangsung selama dua bulan, dimulai pada Rabu, 7 Mei 2024, dan melibatkan berbagai materi, mulai dari pengenalan Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga praktik simulasi penyelamatan.
Kepala Unit (Kanit) SAR Kabupaten Cianjur, M Andika, menjelaskan bahwa pelatihan ini difokuskan pada dua materi utama: Medical First Rescue (MFR) atau pertolongan pertama dan Water Rescue atau penyelamatan di air. Materi MFR mengajarkan peserta cara memeriksa nafas dan denyut nadi korban, serta pentingnya berhati-hati dan tidak memaksakan diri saat memberikan pertolongan. Sementara itu, Water Rescue menjadi materi penting mengingat Cianjur sering dilanda banjir. Kedua pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi geografis Cianjur yang rawan bencana.
Andika menekankan bahwa tujuan utama pelatihan ini bukan sekadar memperoleh sertifikat, melainkan untuk menyatukan visi dan misi kemanusiaan dalam penanganan bencana. Sebagian besar wilayah Cianjur termasuk dalam zona merah bencana alam tertinggi di Jawa Barat, sehingga kesiapsiagaan dan kesamaan visi para potensi SAR sangatlah krusial. Dengan pelatihan ini, diharapkan potensi SAR Cianjur siap menghadapi berbagai kondisi darurat dan memberikan respon yang cepat dan efektif.
Pelatihan Intensif Dua Bulan: MFR dan Water Rescue
Pelatihan yang berlangsung selama dua bulan ini akan mencakup materi teori dan praktik. Peserta akan diberikan pemahaman mendalam tentang pertolongan pertama, termasuk penanganan korban bencana dan kecelakaan. Selain itu, pelatihan Water Rescue akan memberikan keterampilan praktis dalam penyelamatan di permukaan air, sangat penting mengingat potensi bencana banjir di Cianjur. Setelah menyelesaikan seluruh materi dan praktik simulasi, peserta akan mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat resmi.
Selama pelatihan, para peserta akan diajarkan berbagai teknik pertolongan pertama, mulai dari identifikasi kondisi korban hingga tindakan penyelamatan yang tepat. Simulasi penyelamatan akan membantu peserta mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari, sehingga mereka siap menghadapi situasi nyata di lapangan. Penekanan diberikan pada keselamatan bersama, baik bagi penolong maupun korban.
Tidak hanya teori dan praktik, pelatihan ini juga menekankan pentingnya kerja sama tim dan koordinasi dalam operasi penyelamatan. Para peserta akan dilatih untuk bekerja sama secara efektif dan efisien dalam situasi darurat, memastikan keselamatan dan efisiensi dalam setiap misi penyelamatan.
Dengan pelatihan yang komprehensif ini, diharapkan para calon potensi SAR Cianjur akan memiliki kemampuan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalankan tugas kemanusiaan mereka.
Peserta dari Berbagai Lembaga
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai organisasi, profesi, dan lembaga di Cianjur. Hal ini menunjukkan komitmen dan kolaborasi yang kuat dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Beberapa lembaga yang mengirimkan perwakilannya antara lain Palang Merah Indonesia (PMI), Indonesian Escort Ambulance (IEA), Pramuka, Senkom, Petualang, RAPI, Orari, Damkar Kabupaten Cianjur, Retana, BFRAD, Mapala, TRC Rescue, Jaga Bala, dan pewarta.
Keikutsertaan berbagai lembaga ini menunjukkan sinergi yang positif dalam membangun kapasitas penanggulangan bencana di Cianjur. Keragaman latar belakang peserta juga akan memperkaya pengalaman dan perspektif dalam pelatihan, sehingga menghasilkan tim potensi SAR yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan tercipta jaringan komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antar lembaga dalam menghadapi bencana. Hal ini akan mempercepat dan meningkatkan efektivitas proses penyelamatan dan bantuan bagi korban bencana di Cianjur.
Komitmen dari berbagai lembaga ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana di Cianjur, sebuah wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana alam.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta diharapkan mampu menjadi relawan yang terampil dan handal dalam memberikan pertolongan pertama dan penyelamatan, serta berkontribusi aktif dalam upaya mitigasi bencana di Kabupaten Cianjur.
Dengan pelatihan ini, diharapkan potensi SAR Cianjur semakin siap menghadapi berbagai tantangan dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya penyelamatan dan penanggulangan bencana di wilayah tersebut. Kesiapsiagaan ini sangat penting mengingat Cianjur merupakan wilayah yang rawan bencana.