Chandra Asri Raup Pendapatan US$1,785 Miliar di 2024, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sukses meraih pendapatan US$1,785 miliar pada 2024, mendukung pertumbuhan ekonomi dan hilirisasi industri di Indonesia melalui berbagai proyek strategis.

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$1,785 miliar sepanjang tahun 2024. Rinciannya, US$1,684 miliar berasal dari bisnis kimia dan US$100,8 juta dari bisnis infrastruktur. Kinerja keuangan yang positif ini diraih berkat strategi bisnis yang tepat dan dukungan pemerintah terhadap proyek-proyek strategis nasional.
Keberhasilan ini juga ditopang oleh likuiditas perusahaan yang solid, mencapai US$2,4 miliar. Jumlah ini terdiri dari kas dan setara kas (US$1,4 miliar), surat berharga yang dapat diperdagangkan (US$0,8 miliar), dan fasilitas kredit revolving (US$0,2 miliar). Direktur Chandra Asri Group, Suryandi, menyatakan bahwa fondasi keuangan yang kuat ini memungkinkan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi Indonesia. "Fondasi yang kokoh ini memungkinkan kami untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang serta berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi Indonesia" kata Suryandi.
Chandra Asri Group juga mendapat dukungan signifikan dari pemerintah. Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) milik perusahaan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan industri kimia di Indonesia dan sejalan dengan upaya hilirisasi.
Proyek Strategis Nasional dan Dampaknya
Pabrik CA-EDC, dengan kapasitas produksi tahunan 400.000 ton soda kaustik dan 500.000 ton Ethylene Dichloride (EDC), berperan penting dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan kimia. Soda kaustik akan mendukung industri-industri utama seperti pemurnian alumina, pemurnian nikel, dan produksi baterai kendaraan listrik. Sementara itu, EDC akan menjadi komponen penting dalam produksi PVC untuk sektor konstruksi. "Dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 400.000 ton soda kaustik dan 500.000 ton Ethylene Dichloride (EDC), fasilitas ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan kimia secara signifikan," ujar Suryandi.
Suryandi menambahkan bahwa inisiatif ini akan memperkuat hilirisasi industri, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja. Semua ini selaras dengan visi pemerintah untuk pembangunan nasional. "Inisiatif ini akan memperkuat hilirisasi industri, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta selaras dengan visi pemerintah untuk pembangunan nasional," tuturnya.
Tidak hanya fokus pada produksi, Chandra Asri Group juga berkomitmen terhadap keberlanjutan. Melalui anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI), perusahaan memperoleh pinjaman Rp2 triliun dari Bank Danamon untuk mendanai proyek infrastruktur strategis dan berkelanjutan. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung operasional CDI, ekspansi bisnis, dan modal kerja, termasuk investasi dalam energi terbarukan, pengelolaan air berkelanjutan, efisiensi energi, dan inisiatif aset hijau lainnya.
Investasi Berkelanjutan dan Akuisisi
Chandra Asri Group juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui investasi di unit pengumpulan minyak jelantah (UCO) di Indonesia milik Biofront, TUKR. TUKR mengelola seluruh siklus hidup jelantah, dari pengumpulan hingga pengiriman untuk diolah menjadi bahan bakar hijau. Investasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung pengembangan biofuel berkelanjutan, termasuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Selain itu, Chandra Asri Group juga sedang dalam proses finalisasi pembelian aset kilang dan kimia Shell. Proses akuisisi ini telah mendapatkan persetujuan yang diperlukan dan diharapkan dapat segera rampung. Akuisisi ini akan semakin memperkuat posisi Chandra Asri Group di industri kimia Indonesia.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan yang kuat, dukungan pemerintah, dan komitmen terhadap keberlanjutan menjadikan Chandra Asri Group sebagai pemain kunci dalam pengembangan industri kimia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.