BKPM Jamin Kelancaran Investasi Chandra Asri, Perkuat Hilirisasi Nasional
Pemerintah melalui BKPM berkomitmen mendukung penuh investasi Chandra Asri senilai Rp15 triliun di Cilegon, Banten, guna mendorong hilirisasi industri nasional dan mencegah praktik-praktik ilegal.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Sebuah insiden di Cilegon pada 9 Mei 2025, melibatkan oknum yang meminta jatah proyek PT Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp15 triliun tanpa lelang, telah menjadi perhatian serius pemerintah. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) langsung turun tangan untuk memastikan kelancaran investasi CAA yang krusial bagi hilirisasi industri nasional. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan di Indonesia. Pertemuan antara berbagai pihak, termasuk Gubernur Banten, Kapolda Banten, dan perwakilan KADIN, digelar untuk membahas masalah ini dan mencari solusi.
Pemerintah menyadari pentingnya investasi CAA, tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk penyerapan tenaga kerja, peningkatan keahlian, dan transfer teknologi. Proyek ini, bagian dari Proyek Strategi Nasional (PSN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, diproyeksikan berkontribusi besar pada peningkatan ekspor hingga Rp35-40 triliun pada tahun 2040. Kejadian di Cilegon ini menjadi momentum untuk memperkuat pengawasan dan mencegah praktik-praktik yang dapat menghambat investasi.
Langkah-langkah proaktif diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. BKPM menekankan pentingnya penguatan pengawasan atas pola kemitraan usaha dan telah menerbitkan Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan memastikan kemitraan yang adil dan transparan. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang terlibat dalam praktik-praktik ilegal dan merusak iklim investasi.
Dukungan Penuh Pemerintah terhadap Investasi Chandra Asri
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan jaminan, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk memastikan investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Pertemuan yang difasilitasi BKPM melibatkan berbagai pihak terkait untuk membahas insiden di Cilegon dan mencari solusi bersama. Pemerintah menyesalkan kejadian tersebut dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib, yaitu Polda Banten.
Todotua juga menekankan pentingnya proyek CAA bagi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan keahlian, dan transfer teknologi. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi daerah melalui pemberdayaan pengusaha lokal. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi investor, baik domestik maupun asing.
Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan dukungan penuhnya terhadap komitmen bersama untuk menjaga iklim investasi yang kondusif guna mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. Sementara itu, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, memastikan akan menindaklanjuti kasus tersebut melalui penyelidikan dan penyidikan untuk memastikan kepastian hukum. "Tentunya kami dari Polda Banten akan menurunkan tim dan akan melakukan upaya penyelidikan. Dan apabila ada dugaan tindakan pidana apalagi ini mengganggu iklim investasi di negeri ini, tentunya akan kami lakukan upaya penyelidikan dan penyidikan dan kita akan proses secara hukum," kata Suyudi.
Pentingnya Hilirisasi dan Investasi di Sektor Petrokimia
Proyek PT CAA merupakan bagian penting dari program hilirisasi industri nasional. Proyek ini termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025. Investasi di sektor petrokimia ini memiliki potensi nilai ekspor yang sangat besar, diperkirakan mencapai Rp35-40 triliun hingga tahun 2040.
Realisasi investasi di Provinsi Banten pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp31,1 triliun. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, industri logam dasar, dan industri kimia dan farmasi menjadi penyumbang investasi terbesar. Investasi Chandra Asri menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Banten dan Indonesia secara keseluruhan.
Insiden yang terjadi di Cilegon menjadi pengingat pentingnya menjaga iklim investasi yang kondusif. Pemerintah berkomitmen untuk mencegah praktik-praktik ilegal dan memastikan kepastian hukum bagi investor. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan investasi Chandra Asri dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Kejadian ini juga menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan proyek. Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan dan memperkuat regulasi guna mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi dan kolusi yang dapat merugikan negara dan investor.