China Pertegas Komitmen Perdamaian Laut China Selatan dan Kerja Sama Anti-Judi Daring
Menlu China, Wang Yi, menekankan komitmen negaranya dalam menjaga perdamaian Laut China Selatan, menyelesaikan sengketa dengan negara ASEAN, dan memberantas kejahatan judi daring lintas batas.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam konferensi pers tahunan di Beijing pada 4-11 Maret 2025, menyampaikan perhatian khusus China terhadap penyelesaian masalah Laut China Selatan dan kejahatan judi daring di Asia Tenggara. Pernyataan ini disampaikan sebagai bagian dari rangkaian sidang parlemen China 'Dua Sesi' yang membahas kinerja pemerintah tahun 2024 dan rencana kerja tahun 2025. Wang Yi menekankan pentingnya upaya bersama untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.
Menurut Wang Yi, situasi di Laut China Selatan selama setahun terakhir tetap damai dan stabil, menjadikannya wilayah laut teraman dan tersibuk untuk navigasi dan penerbangan global. China telah melakukan berbagai upaya diplomatik, termasuk penandatanganan dokumen konsensus dengan Indonesia terkait pengembangan maritim, peluncuran dialog bilateral dengan Malaysia, dan pencapaian dialog kelembagaan dengan pihak-pihak terkait di Laut China Selatan.
Meskipun demikian, tegangan dengan Filipina tetap menjadi sorotan. Wang Yi menyatakan bahwa pihak luar ikut campur dan berupaya mencemarkan nama baik China melalui media Barat. Namun, ia optimis bahwa masyarakat internasional tidak lagi tertarik pada propaganda yang berulang. China menegaskan komitmennya untuk menjaga kedaulatan teritorial dan kepentingan maritimnya sesuai hukum internasional.
Laut China Selatan: Menuju Code of Conduct
Perbedaan nama pulau-pulau karang yang disengketakan antara China dan beberapa negara ASEAN, seperti Ren'ai Jiao (Second Thomas Shoal) dan Huangyan Dao (Karang Scarborough), menjadi poin penting dalam penyelesaian sengketa. China menekankan pentingnya menerapkan Code of Conduct (COC) di Laut China Selatan untuk mencapai hubungan bertetangga yang baik dan stabilitas jangka panjang. Proses konsultasi COC sedang dipercepat, dan pembacaan teks ketiga telah selesai.
China optimis COC akan segera tercapai dan menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk memperkuat dialog, menghilangkan campur tangan asing, dan menyelesaikan perbedaan. Tujuannya adalah untuk membangun Laut China Selatan sebagai lautan perdamaian, persahabatan, dan kerja sama. Deklarasi Perilaku Para Pihak (DoC) tahun 2002 menjadi landasan bagi upaya ini, meskipun DoC sendiri merupakan perjanjian tidak mengikat.
Wang Yi juga menekankan pentingnya merumuskan Kode Etik di Laut China Selatan untuk menghindari konflik antarnegara. China yakin bahwa dengan kerja sama dan dialog yang intensif, penyelesaian sengketa di Laut China Selatan dapat dicapai secara damai dan berkelanjutan.
China berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomatik dan hukum internasional. Hal ini menunjukkan komitmen China untuk menjaga stabilitas kawasan dan menghindari eskalasi konflik.
Kerja Sama Anti-Judi Daring
Selain masalah Laut China Selatan, Wang Yi juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam memberantas kejahatan judi daring yang meresahkan masyarakat. Ia menyebutkan kerja sama lintas batas antara China, Thailand, Myanmar, dan Laos dalam menindak penipuan melalui jaringan di wilayah perbatasan Thailand-Myanmar. Lokasi penipuan di Myanmar utara telah sepenuhnya dibersihkan.
Kerja sama ini melibatkan pemimpin negara, lembaga penegakan hukum, dan korps diplomatik untuk menyelamatkan warga China yang menjadi korban kejahatan tersebut. Wang Yi menegaskan komitmen untuk memutus lingkaran hitam kejahatan tersebut dan membasmi jaringan penipuan.
Upaya bersama ini menunjukkan komitmen regional untuk mengatasi kejahatan transnasional yang semakin berkembang. Kerja sama antarnegara sangat penting untuk memberantas kejahatan ini secara efektif dan melindungi warga negara dari eksploitasi.
Kesimpulannya, pernyataan Menlu China tersebut menunjukkan komitmen kuat Beijing untuk menjaga stabilitas regional, menyelesaikan sengketa secara damai, dan memberantas kejahatan transnasional. Kerja sama internasional menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan tersebut.