Diplomasi China 2025: Menciptakan Kepastian di Tengah Ketidakpastian Global
Menlu China Wang Yi mengungkapkan fokus diplomasi negaranya di tahun 2025 yaitu menghadirkan kepastian global di tengah ketidakpastian dunia yang kompleks, menekankan kerja sama internasional dan multilateralisme.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, baru-baru ini mengumumkan arah diplomasi negaranya untuk tahun 2025. Dalam konferensi pers tahunan di Beijing, yang merupakan bagian dari sidang parlemen China 'Dua Sesi', Wang Yi menekankan komitmen China untuk memberikan kepastian di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat. Pernyataan ini disampaikan di tengah perubahan dunia yang kompleks dan penuh gejolak, di mana kepastian menjadi komoditas yang langka.
Menurut Menlu Wang Yi, keputusan yang diambil oleh negara-negara besar, termasuk China, akan sangat menentukan arah masa depan dan memengaruhi tatanan dunia. Ia menegaskan bahwa diplomasi China akan berpihak pada kebenaran sejarah dan kemajuan umat manusia, memanfaatkan kekuatan dan stabilitas China untuk menstabilkan dunia yang penuh ketidakpastian. Pernyataan ini disampaikan dalam konteks meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
Menlu Wang Yi juga menekankan pentingnya menjaga kepentingan nasional China. Ia menyatakan bahwa tekanan, ancaman, atau paksaan tidak akan menghentikan langkah China menuju kebangkitan besar. Namun, ia juga menegaskan komitmen China terhadap perdamaian dan stabilitas dunia melalui perluasan kemitraan global yang setara dan berbasis kerja sama.
Membangun Kemitraan Global dan Solusi Ala China
China berkomitmen untuk memperluas kemitraan global yang setara, terbuka, dan berbasis kerja sama. Hal ini mencakup penerapan solusi ala China dalam menyelesaikan isu-isu global dan membangun solidaritas bersama negara-negara di Global South. Menlu Wang Yi menekankan bahwa jalur pembangunan damai adalah pilihan yang stabil dan berkelanjutan untuk semua negara.
Lebih lanjut, China akan berupaya untuk menegakkan keadilan internasional dengan berpegang teguh pada multilateralisme sejati. Hal ini meliputi pengutamaan masa depan umat manusia dan kesejahteraan rakyat, mendorong tata kelola global untuk manfaat bersama, dan mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB. China juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja sama internasional yang inklusif dan non-diskriminatif.
China percaya pada sistem perdagangan multilateral yang bebas dan adil serta berkomitmen untuk memajukan globalisasi ekonomi yang bermanfaat bagi semua pihak. Komitmen ini sejalan dengan upaya China untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
Peran Penting PBB dalam Tata Kelola Global
Menlu Wang Yi juga menyoroti peran penting PBB dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Ia menekankan perlunya memperkuat otoritas PBB dan memastikan bahwa semua negara, besar atau kecil, diperlakukan setara. China, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menyadari tanggung jawab internasionalnya dan akan mendukung peran sentral PBB.
Wang Yi menjabarkan empat poin penting terkait peran PBB. Pertama, membangun landasan yang kokoh bagi kesetaraan kedaulatan. Kedua, berpegang teguh pada asas keadilan dan kewajaran, menentang monopoli urusan internasional oleh beberapa negara, dan mendengarkan suara negara-negara Selatan. Ketiga, mematuhi konsep multilateralisme dan mengganti konfrontasi dengan kerja sama inklusif. Keempat, memperkuat otoritas hukum internasional dan mencegah penggunaan standar ganda.
China, sebagai pendiri dan penerima manfaat tatanan internasional pasca-Perang Dunia II, mendukung sepenuhnya tatanan ini dan tidak bermaksud untuk menciptakan tatanan baru atau mendukung negara tertentu. China berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk meninjau kembali tujuan pendirian PBB dan membangun sistem tata kelola global yang lebih adil dan rasional.
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa diplomasi China di tahun 2025 akan difokuskan pada penyediaan kepastian di tengah ketidakpastian global. Hal ini akan dicapai melalui kerja sama internasional yang lebih erat, dukungan terhadap multilateralisme, dan komitmen terhadap perdamaian dan stabilitas dunia. China juga akan terus memainkan peran penting dalam sistem tata kelola global, khususnya melalui PBB.