Cuaca Buruk, 6 Penerbangan Tujuan Manado Dialihkan ke Gorontalo
Enam penerbangan tujuan Manado dialihkan ke Gorontalo akibat cuaca buruk yang menyebabkan jarak pandang di bawah minimum, sehingga membahayakan keselamatan penerbangan.

Gorontalo, 23 Maret 2025 - Sebanyak enam penerbangan yang seharusnya mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, terpaksa dialihkan ke Bandara Djalaluddin Gorontalo akibat cuaca buruk. Kejadian ini memaksa para penumpang untuk mengalami perubahan jadwal perjalanan. Insiden ini menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Menurut Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, empat penerbangan pada Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3) terpaksa dialihkan karena kondisi cuaca di Manado yang tidak memungkinkan untuk pendaratan. "Dikarenakan cuaca di Bandara Manado sangat tidak bagus atau below minimal atau jarak pandangnya di bawah minimum, sehingga kalau dipaksakan landing itu akan membahayakan keselamatan penerbangan," jelas Joko.
Keputusan untuk mengalihkan penerbangan ini diambil demi memastikan keselamatan penumpang dan awak pesawat. Langkah ini menunjukkan komitmen pihak terkait untuk memprioritaskan keselamatan di atas segalanya, meskipun hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi para penumpang.
Penerbangan yang Dialihkan
Empat pesawat yang dialihkan ke Gorontalo pada hari Jumat meliputi Transnusa dari Weda, pesawat TNI AU, Lion Air dari Surabaya, dan Garuda Indonesia dari Cengkareng. Pada hari Sabtu, dua penerbangan lainnya juga mengalami pengalihan, yaitu Lion Air tujuan Sorong-Manado dan Batik Air tujuan Cengkareng-Manado. Batik Air yang mendarat di Gorontalo pada sore hari, kemudian diberangkatkan kembali pada malam harinya.
Meskipun terjadi pengalihan, Joko Harjani memastikan bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. "Alhamdulillah, kondisi semua dalam keadaan sehat. Tidak ada kendala. Hanya memang ada gangguan, karena waktunya bertambah," tambahnya.
Pihak Bandara Djalaluddin Gorontalo telah membuka posko angkutan Lebaran sejak 21 Maret hingga 11 April 2025. Mereka berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan, bahkan siap melayani selama 24 jam jika diperlukan karena alasan operasional, seperti cuaca buruk.
Kesigapan Bandara Djalaluddin
Bandara Djalaluddin Gorontalo beroperasi dari pukul 05.00 hingga 19.00 WITA. Namun, untuk keadaan darurat seperti cuaca buruk yang menyebabkan pengalihan penerbangan, bandara siap beroperasi selama 24 jam. Hal ini menunjukkan kesigapan dan komitmen bandara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.
Pengalihan penerbangan ini menjadi bukti pentingnya antisipasi terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu, khususnya bagi sektor penerbangan. Pihak terkait perlu terus meningkatkan koordinasi dan sistem peringatan dini untuk meminimalisir dampak dari cuaca buruk terhadap operasional penerbangan.
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya fleksibilitas dan kemampuan adaptasi dari pihak bandara dalam menghadapi situasi darurat. Keberhasilan pengalihan penerbangan ke Gorontalo dan penanganan penumpang yang baik menjadi contoh bagaimana kerjasama dan perencanaan yang matang dapat mengatasi tantangan operasional penerbangan.
Meskipun terjadi keterlambatan dan perubahan jadwal, keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Dengan adanya pengalihan penerbangan ini, diharapkan para penumpang dapat memahami dan menerima situasi yang terjadi, serta mengapresiasi langkah-langkah yang diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan.