Cuaca Ekstrem Paksa Dua Maskapai Batal Mendarat di Kupang
Hujan deras dan angin kencang di Kupang, NTT pada Jumat pagi memaksa Batik Air (Jakarta-Kupang) dan Wings Air (Waingapu-Kupang) mendarat darurat di Makassar dan Maumere.
Cuaca buruk memaksa dua maskapai penerbangan untuk membatalkan pendaratan di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat pagi, 31 Januari 2024. Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut sejak subuh menjadi penyebab utama pembatalan penerbangan.
Menurut Humas Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, Batik Air dengan rute Jakarta-Kupang dan Wings Air dengan rute Waingapu-Kupang terpaksa mencari bandara alternatif. Kedua maskapai ini tidak dapat mendarat di Kupang karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Batik Air, yang seharusnya tiba pukul 06.30 WITA, akhirnya memutuskan untuk mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar setelah mencoba beberapa kali untuk mendarat di Kupang namun gagal. Begitu pula dengan Wings Air, yang memilih Bandara Maumere sebagai tempat pendaratan darurat.
Keputusan untuk mendarat di bandara lain diambil setelah pilot melakukan percobaan pendaratan di Kupang selama kurang lebih setengah jam. Kondisi cuaca yang ekstrem dinilai terlalu berisiko untuk melakukan pendaratan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca buruk di NTT, khususnya di wilayah Kota Kupang. Peringatan tersebut menyebutkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang masih akan terjadi di wilayah tersebut.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca buruk yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Penting untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG sebelum melakukan perjalanan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama, dan keputusan untuk mendarat di bandara alternatif merupakan langkah tepat untuk menghindari risiko kecelakaan.