KSOP Labuan Bajo Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, Dua Kapal Tenggelam
KSOP Labuan Bajo mengimbau nelayan dan nakhoda kapal wisata untuk waspada cuaca ekstrem setelah dua kapal tenggelam akibat gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Labuan Bajo pada akhir Januari 2025.
![KSOP Labuan Bajo Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, Dua Kapal Tenggelam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/180111.274-ksop-labuan-bajo-imbau-waspada-cuaca-ekstrem-dua-kapal-tenggelam-1.jpg)
Cuaca buruk menerjang Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada akhir Januari 2025. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo langsung mengeluarkan imbauan waspada cuaca ekstrem kepada nelayan dan operator kapal wisata. Imbauan ini dikeluarkan setelah kejadian dua kapal tenggelam akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menyampaikan apresiasi kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atas peringatan dini cuaca ekstrem. Peringatan ini sangat penting untuk keselamatan pelayaran di sekitar Labuan Bajo. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu.
Salah satu kejadian yang cukup mengkhawatirkan adalah tenggelamnya kapal ketinting milik nelayan Desa Gorontalo pada Kamis, 30 Januari 2025. Nelayan bernama Ambo Sadike (63 tahun) berhasil diselamatkan oleh tim tanggap darurat. Kejadian ini menjadi bukti nyata dampak cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Labuan Bajo.
Tidak hanya kapal nelayan, sebuah kapal wisata Pinisi bernama Presley Jalasena juga mengalami nasib serupa. Pada Jumat, 31 Januari 2025, kapal tersebut tenggelam setelah diterjang gelombang tinggi dan angin kencang hingga 20-30 knot di perairan Kampung Ujung Labuan Bajo. Putusnya tali mooring haluan kapal menyebabkan kapal hanyut dan menabrak tanggul hingga akhirnya tenggelam.
Menanggapi situasi ini, KSOP Labuan Bajo telah menerbitkan Notice to Mariners (NtM) pada 28 Januari dan 31 Januari 2025. NtM pertama memperingatkan potensi hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi pada periode 29 Januari hingga 3 Februari 2025. NtM kedua melarang kapal wisata berlayar ke Pulau Komodo dan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo (TNK) selama 8 hari, mulai 1 hingga 8 Februari 2025.
Meskipun pelayaran ke Pulau Rinca masih diperbolehkan, KSOP memberlakukan larangan berlayar bagi kapal wisata jenis open deck di perairan Labuan Bajo dan TNK sampai cuaca membaik. Kapal-kapal besar seperti armada Pelni tetap beroperasi seperti biasa. Larangan ini diterapkan karena keterbatasan ukuran dan kemampuan manuver kapal kecil saat menghadapi cuaca ekstrem.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Manggarai Barat selama enam hari, mulai 29 Januari hingga 3 Februari 2025. Peringatan ini mencakup potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa kecamatan. BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Imbauan ini dikeluarkan berdasarkan siaran pers Stasiun Meteorologi Eltari Kupang nomor: e.B/ME.02.04/004/KKOEI/2025. Baik KSOP maupun BMKG mengajak nelayan, pelaku wisata, dan pengguna transportasi laut untuk selalu waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. Keselamatan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem di perairan Labuan Bajo.