Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Imbau Warga Manggarai Barat Siaga Sepanjang Pekan
BMKG Stasiun Meteorologi Komodo memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Manggarai Barat, NTT, selama sepekan ke depan, terutama hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang berpotensi membahayakan aktivitas masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo memberikan peringatan dini kepada masyarakat Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. Peringatan ini disampaikan menyusul aktivitas Monsun Asia, fenomena La Nina lemah, dan sirkulasi siklonik di tenggara Pulau Timor yang menyebabkan kondisi cuaca basah di wilayah NTT. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah, termasuk Mabar.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan bahwa pergerakan gelombang equatorial Rossby yang diprediksi akan berada di wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan akan meningkatkan curah hujan secara signifikan. Meskipun Maret dan awal April umumnya merupakan masa transisi menuju musim kemarau (pancaroba) di NTT, curah hujan masih diperkirakan cukup tinggi di beberapa wilayah karena karakteristik lokal. Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri mendatang.
"Selain itu, pergerakan gelombang equatorial Rossby yang diprakirakan akan berada di wilayah NTT dalam beberapa hari ke depan juga akan meningkatkan curah hujan secara signifikan," kata Maria. Ia menambahkan, "Hal ini perlu diwaspadai, terutama saat arus mudik dan arus balik pada Hari Raya Idul Fitri nanti, yang mana wilayah NTT masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan-lebat."
Potensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi
BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan melanda Manggarai Barat. Selain itu, angin kencang juga berpotensi terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga. Tidak hanya di darat, potensi gelombang tinggi juga perlu diwaspadai, terutama di perairan selatan Selat Sape yang diperkirakan mencapai dua meter. Sementara itu, gelombang di perairan Selat Sape bagian utara diperkirakan relatif lebih aman, dengan ketinggian 0,7 hingga 1,2 meter.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui media sosial BMKG Komodo. Informasi terkini sangat penting untuk mengantisipasi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem. Kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba juga sangat penting untuk keselamatan.
Nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di perairan diminta untuk lebih berhati-hati. Potensi gelombang tinggi dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama saat terjadi perubahan cuaca atau sebelum hujan, yang seringkali diikuti angin kencang berdurasi singkat. Angin kencang ini dapat meningkatkan tinggi gelombang dan arus di perairan.
Imbauan Khusus untuk Operator Kapal Wisata
Operator kapal wisata juga turut diimbau untuk selalu mengecek prakiraan cuaca, gelombang, dan arus sebelum memulai perjalanan laut. Keselamatan penumpang dan kru menjadi prioritas utama. Perencanaan perjalanan yang matang dan memperhatikan kondisi cuaca dapat meminimalisir risiko kecelakaan.
BMKG Komodo Manggarai Barat berkomitmen untuk terus memantau perkembangan cuaca selama 24 jam penuh dan memberikan pembaruan informasi melalui media sosial. Informasi yang akurat dan tepat waktu diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengambil langkah antisipasi dan mitigasi bencana.
"BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami," kata Maria Seran.
Dengan adanya peringatan dini dari BMKG ini, diharapkan masyarakat Manggarai Barat dapat lebih siap menghadapi potensi cuaca ekstrem dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko kerugian dan bahaya.