KSOP Labuan Bajo Imbau Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Perairan Taman Nasional Komodo
KSOP Labuan Bajo mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di perairan Taman Nasional Komodo pada 6-9 Mei 2025, mengimbau operator kapal dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengeluarkan peringatan waspada potensi cuaca ekstrem di perairan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya. Peringatan ini disampaikan melalui Notice to Mariners (NtM) dan berlaku mulai tanggal 6 hingga 9 Mei 2025. Imbauan ini ditujukan kepada seluruh operator kapal dan pelaku wisata yang beroperasi di wilayah tersebut.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa peringatan ini dikeluarkan berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Potensi cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di perairan selatan Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Oleh karena itu, KSOP mengimbau agar seluruh operator kapal dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan.
"Kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan perairan Taman Nasional Komodo memperhatikan prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG mulai tanggal 6-9 Mei 2025 agar menghindari perairan selatan Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo karena perkiraan gelombang tinggi dan angin kuat," kata Stephanus Risdiyanto.
Imbauan Keselamatan bagi Operator Kapal dan Pelaku Pariwisata
KSOP Labuan Bajo memberikan beberapa imbauan penting bagi operator kapal dan pelaku pariwisata. Mereka diimbau untuk selalu memantau prakiraan cuaca BMKG secara berkala melalui situs resmi BMKG, memastikan kelaikan kapal sebelum beroperasi, dan memperhatikan kondisi cuaca di lapangan. Yang terpenting, jangan memaksakan diri untuk berlayar jika kondisi cuaca buruk.
Selain itu, awak kapal dan pelaku pariwisata juga dihimbau untuk segera berlindung jika terjadi cuaca buruk dan segera berkoordinasi dengan Syahbandar dan Basarnas jika kondisi cuaca semakin memburuk. KSOP Labuan Bajo juga akan mengeluarkan pemberitahuan penundaan keberangkatan kapal atau surat persetujuan berlayar (SPB) jika kondisi cuaca dinilai membahayakan.
Stephanus Risdiyanto juga menyarankan agar masyarakat dapat memantau kondisi cuaca melalui situs web resmi BMKG: https://peta-maritim.bmkg.go.id/ofs/. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama beraktivitas di laut.
Peringatan Dini dari Stasiun Meteorologi Komodo
Stasiun Meteorologi Komodo juga turut memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem. Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, mengimbau para nelayan di Manggarai Barat untuk meningkatkan kewaspadaan. Kondisi tinggi gelombang dapat berubah secara tiba-tiba, terutama jika terdapat awan Cumulonimbus atau awan petir.
Awan Cumulonimbus dapat memicu angin kencang dalam durasi singkat dan meningkatkan tinggi gelombang secara signifikan. Meskipun perairan Selat Sape bagian utara diprakirakan memiliki gelombang rendah (0,4-1 meter), perairan bagian selatan diprediksi memiliki gelombang sedang hingga tinggi yang dapat mencapai 1,5 meter.
Peringatan ini menekankan pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Baik operator kapal, pelaku pariwisata, maupun nelayan diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti imbauan dari pihak berwenang.
KSOP Labuan Bajo berkomitmen untuk terus memantau kondisi cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo tetap menjadi prioritas utama.