Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Imlek di Mataram, BPBD Imbau Warga Siaga
BPBD Kota Mataram meminta warga untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di atas 1,5 meter menjelang perayaan Imlek 2025, berdasarkan prakiraan BMKG.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem menjelang perayaan Imlek pada 29 Januari 2025. Imbauan ini disampaikan menyusul prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan potensi hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi, menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem menjelang Imlek merupakan hal yang hampir terjadi setiap tahun. Masyarakat seringkali memperkirakan periode ini sebagai puncak cuaca buruk. "Setelah Imlek, biasanya cuaca akan kembali normal," ujar Irwan.
Meskipun demikian, BMKG memprediksi angin permukaan akan bertiup dengan variasi arah dominan dari barat daya-utara, dengan kecepatan maksimum mencapai 30 kilometer per jam. Kecepatan angin di atas 10 kilometer per jam berdampak pada peningkatan ketinggian gelombang di pantai, diperkirakan di atas 1,5 meter.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan ancaman bagi nelayan dan warga pesisir. Gelombang yang mencapai ketinggian lebih dari 1,5 meter, bahkan hingga 2 meter, dapat menyebabkan banjir rob. Oleh karena itu, Irwan menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Mataram telah menurunkan tim satgas untuk melakukan patroli rutin di sepanjang pantai sepanjang 9,1 kilometer. Tim ini juga bertugas memantau kondisi sungai-sungai yang melintasi Kota Mataram, melaporkan langsung hasil pantauan ke BPBD.
"Sejauh ini, hasil pantauan satgas menunjukkan kondisi gelombang dan debit air sungai masih normal," kata Irwan. Meskipun sempat terjadi peningkatan debit air sungai, belum ada laporan meluapnya air sungai ke permukiman warga. Namun, Irwan kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan warga dan melaporkan segera kepada aparat terdekat jika terdapat potensi bencana.
BPBD Kota Mataram mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini merupakan kunci dalam menghadapi potensi bencana alam.