KSOP Labuan Bajo Imbau Kewaspadaan Nakhoda Hadapi Perubahan Cuaca
KSOP Labuan Bajo mengingatkan para nakhoda kapal wisata untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan kondisi perairan setelah kejadian kapal wisata KM Wafil Putra kandas di Tanjung China.

Sebuah peristiwa kandasnya kapal wisata KM Wafil Putra di Tanjung China, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu malam, 15 Mei 2023, menjadi pengingat penting bagi para nakhoda kapal di Labuan Bajo. Kejadian ini melibatkan 15 penumpang, 14 wisatawan asing dan satu pemandu wisata, yang berlayar dari Labuan Bajo menuju Lombok. Kapal tersebut kandas sekitar pukul 19.00 WITA akibat air laut surut dan menabrak karang, menyebabkan kebocoran pada lambung kapal.
Menanggapi kejadian ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo langsung mengeluarkan imbauan kewaspadaan. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo, Maxianus Mooy, menekankan pentingnya antisipasi terhadap perubahan cuaca dan kondisi perairan, terutama gelombang tinggi. "Waspada terhadap situasi jika ada gelombang tinggi dan lainnya, maka tentunya harus selalu waspada," tegas Mooy.
Meskipun kondisi perairan di Labuan Bajo saat ini relatif kondusif, KSOP tetap mengimbau peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan para nakhoda. KSOP juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan keselamatan pelayaran. Jika kondisi perairan dinilai tidak memungkinkan, KSOP tidak akan memberikan izin berlayar.
Imbauan Waspada dan Koordinasi dengan BMKG
KSOP Labuan Bajo menegaskan pentingnya peran BMKG dalam memberikan informasi prakiraan cuaca terkini. Koordinasi yang erat antara KSOP dan BMKG memastikan para nakhoda mendapatkan informasi akurat sebelum dan selama pelayaran. Informasi ini sangat krusial untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Dengan informasi cuaca yang akurat, para nakhoda dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat untuk keselamatan penumpang dan kapal.
Selain itu, KSOP juga menekankan pentingnya navigasi yang cermat. Kejadian kandasnya KM Wafil Putra diduga disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap navigasi, sehingga kapal menabrak karang saat air surut. Hal ini menyoroti pentingnya pelatihan dan pemahaman yang mendalam tentang navigasi bagi para nakhoda kapal wisata.
Proses evakuasi penumpang KM Wafil Putra berjalan lancar berkat bantuan kapal wisata lain di sekitar lokasi kejadian. Penumpang kemudian dipindahkan ke kapal Basarnas dan KPLP sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekitar pukul 22.40 WITA dan diserahkan kepada agen perjalanan wisata. Kapal KM Wafil Putra sendiri masih berada di lokasi kejadian menunggu air pasang untuk dapat dievakuasi.
Langkah Antisipasi dan Keselamatan Pelayaran
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait dalam industri pariwisata bahari di Labuan Bajo. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama untuk mencegah kejadian serupa terulang. Hal ini mencakup peningkatan kemampuan navigasi para nakhoda, penggunaan teknologi navigasi modern, dan pemantauan cuaca yang lebih intensif.
KSOP Labuan Bajo akan terus melakukan pengawasan dan memberikan edukasi kepada para nakhoda kapal wisata. Kerja sama yang erat dengan BMKG dan instansi terkait lainnya akan terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Labuan Bajo. Prioritas utama adalah keselamatan penumpang dan kelancaran aktivitas pariwisata bahari di kawasan tersebut.
Sebagai tambahan, pengecekan rutin terhadap kondisi kapal juga sangat penting untuk memastikan kelaikan kapal sebelum berlayar. Hal ini akan meminimalisir risiko kecelakaan di laut. Dengan langkah-langkah yang komprehensif, diharapkan keselamatan pelayaran di Labuan Bajo dapat terus terjaga.
Saat ini, KM Wafil Putra masih berada di lokasi kejadian dan menunggu air pasang untuk dapat dievakuasi. Para wisatawan yang telah dievakuasi telah kembali kepada agen perjalanan wisata mereka. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan antisipasi dalam menghadapi perubahan cuaca dan kondisi perairan.