Danantara: Gairah Baru bagi Industri Logistik Nasional?
ALFI optimistis Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya bagi sektor logistik.

Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dengan alokasi dana US$ 20 miliar atau sekitar Rp300 triliun. Inisiatif ini, yang difokuskan pada hilirisasi energi dan pangan serta transisi energi baru terbarukan (EBT), mendapat sambutan positif dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
ALFI menilai Danantara sebagai terobosan penting yang akan mendorong pertumbuhan industri logistik nasional. Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini, melihat potensi besarnya dalam pengembangan infrastruktur dan pembiayaan proyek-proyek yang sebelumnya sulit diakses perbankan.
Dukungan ini didasari oleh keyakinan bahwa investasi strategis Danantara, termasuk hilirisasi sektor energi dan pangan, akan secara inheren melibatkan aktivitas logistik yang luas, mulai dari tahap persiapan hingga distribusi hasil produksi. Hal ini diyakini akan menciptakan peluang bisnis baru dan memperkuat rantai pasok (supply chain) nasional.
Potensi Danantara bagi Logistik Indonesia
Akbar Djohan menekankan bahwa Danantara dapat menjadi solusi alternatif pembiayaan bagi proyek-proyek infrastruktur logistik. Kehadirannya diharapkan dapat menarik investasi asing dan mempercepat pembangunan infrastruktur, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik Indonesia.
ALFI Institute Ketua Yukki Nugrahawan Hanafi menambahkan bahwa program Danantara sangat relevan dengan aktivitas logistik. Investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, pangan, dan industri pasti melibatkan berbagai kegiatan logistik, termasuk penyimpanan dan transportasi barang.
Yukki optimistis program ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Ia juga melihat peluang bagi pengembangan infrastruktur logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan sebagai dampak positif dari Danantara.
Lebih lanjut, Yukki menjelaskan bahwa kegiatan logistik akan terlibat dalam setiap fase proyek Danantara, mulai dari penyimpanan bahan baku hingga distribusi produk jadi. Dengan demikian, program ini secara langsung akan berdampak positif pada pertumbuhan bisnis logistik nasional.
Investasi Strategis dan Dampaknya
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan fokus utama pendanaan Danantara, yaitu hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, serta pengembangan sektor AI, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, dan energi terbarukan.
Investasi ini diharapkan akan meningkatkan nilai tambah bahan mentah, mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah, dan mendorong transisi ke EBT. Secara keseluruhan, program ini dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari ALFI, sektor logistik Indonesia siap berperan aktif dalam mendukung investasi strategis nasional yang telah direncanakan pemerintah. Hal ini akan memperkuat rantai pasok dan mendorong kemajuan sektor-sektor utama lainnya, menciptakan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
ALFI yakin bahwa Danantara akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, membuka peluang besar bagi sektor logistik untuk berkembang pesat dan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan bangsa.