Desa Wisata Indonesia Borong Penghargaan ASEAN Tourism Awards 2025
Lima belas desa wisata di Indonesia berhasil meraih penghargaan bergengsi di ASEAN Tourism Awards 2025, meliputi kategori homestay, community-based tourism, dan toilet umum, menunjukkan komitmen Indonesia dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Indonesia berjaya di ajang ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025! Sebanyak 15 desa wisata Tanah Air berhasil memboyong penghargaan bergengsi di ajang bergengsi yang diselenggarakan di Persada Johor International Convention Center, Johor Bahru, Malaysia, pada 20 Januari 2025.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan, "Kami melihat desa-desa di seluruh Indonesia memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata yang tidak hanya mengutamakan keindahan namun juga inklusif dan mengedepankan keberlanjutan jangka panjang."
Prestasi membanggakan Indonesia di ASEAN Tourism Awards 2025
Keberhasilan ini mencakup beberapa kategori penting. Desa wisata Indonesia berhasil meraih penghargaan '5th ASEAN Homestay Award', '4th ASEAN Community-Based Tourism (CBT) Award', dan '3rd ASEAN Public Toilet Award'. Penghargaan ini membuktikan kualitas dan daya saing desa wisata Indonesia di tingkat regional.
Daftar Desa Wisata Pemenang
Berikut rincian desa wisata peraih penghargaan:
- 5th ASEAN Homestay Award: Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung (Sumatera Barat), Desa Wisata Kaki Langit (Yogyakarta), Desa Wisata Osing Kemiren (Jawa Timur), Desa Wisata Sudaji (Bali), dan Desa Wisata Saribu Gonjong (Sumatera Barat).
- 4th ASEAN Community-Based Tourism (CBT) Award: Desa Wisata Krearif Terong (Kepulauan Bangka Belitung), Desa Wisata Semen (Jawa Timur), Desa Wisata Taro (Bali), Destinasi Ekowisata CMC Tiga Warna (Jawa Timur), dan Desa Wisata Botubarani (Gorontalo).
- 3rd ASEAN Public Toilet Award: Kampung Wisata Pecinan Glodok (Jakarta), Desa Wisata Hijau Bilibante (Nusa Tenggara Barat), Lihaga Beach Club Likupang (Sulawesi Utara), Desa Wisata Iboih (Aceh), dan Glamping Legok Kondang Ciwidey (Jawa Barat).
Menurut Menpar, penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas prestasi desa wisata Indonesia, tetapi juga bukti komitmen Indonesia dalam pengembangan pariwisata ASEAN yang berkelanjutan. ASEAN Tourism Awards sendiri merupakan bagian dari ASEAN Tourism Forum, yang bertujuan memberikan apresiasi kepada pelaku pariwisata yang menciptakan destinasi wisata berkualitas.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa wisata lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya, serta berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata nasional dan regional.