Dinkes Batam Perluas Cek Kesehatan Gratis ke Pulau Penyangga
Dinas Kesehatan Batam berupaya memastikan warga di pulau-pulau penyangga mendapat akses Cek Kesehatan Gratis (CKG) melalui program jemput bola guna mendeteksi dini penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
![Dinkes Batam Perluas Cek Kesehatan Gratis ke Pulau Penyangga](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000145.407-dinkes-batam-perluas-cek-kesehatan-gratis-ke-pulau-penyangga-1.jpeg)
Batam, 10 Februari 2025 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau, berinisiatif memperluas jangkauan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada masyarakat di pulau-pulau penyangga. Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh warga Batam, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, dapat merasakan manfaat deteksi dini kesehatan.
Menjangkau Masyarakat Pulau Penyangga
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Batam, Meldasari, menjelaskan strategi yang akan diterapkan. Dinkes Batam akan menggunakan pendekatan 'jemput bola', mengirimkan tim kesehatan langsung ke pulau-pulau penyangga yang minim fasilitas kesehatan. "Langkah jemput bola ini akan kita terapkan. Nanti bisa dikumpulkan dulu berapa orang yang akan dilakukan CKG, jadi kami bisa kerahkan tim ke sana," ujar Melda dalam keterangannya di Batam, Senin.
Inisiatif ini penting karena akses layanan kesehatan di pulau-pulau terluar seringkali terbatas. Dengan mendatangi langsung masyarakat, Dinkes Batam berharap dapat menjangkau mereka yang mungkin kesulitan menuju pusat layanan kesehatan di kota.
CKG: Deteksi Dini untuk Pencegahan Penyakit
Program CKG sendiri, menurut Melda, telah berjalan sejak 3 Februari 2025 di 21 puskesmas di Kota Batam. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai penyakit, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan mencegah komplikasi yang lebih serius. "Dengan adanya Program CKG, kunjungan masyarakat ke puskesmas tidak terlalu meningkat, karena yang berulang tahun di setiap fasilitas layanan kesehatan belum banyak," tambah Melda.
Hal ini berbeda dengan layanan kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan, yang lebih fokus pada pengobatan setelah seseorang sakit. Seperti yang dijelaskan Tenaga Ahli Kemenkes Bidang Integrasi Layanan Primer dan Promosi Kesehatan, Indah Suci Widyahening, "Beda treatment, kalau BPJS Kesehatan itu untuk terapi. Jadi kalau sudah sakit, kemudian pengobatan itu ditanggung dengan asuransi BPJS. Sedangkan ini untuk deteksi dini, untuk pencegahan."
Strategi Promosi dan Sasaran CKG
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Dinkes Batam gencar melakukan promosi melalui berbagai media sosial. Selain itu, edukasi juga dilakukan melalui promosi kesehatan di puskesmas-puskesmas. "Tetap diedukasi lewat promosi kesehatan puskesmas. Kebanyakan masyarakat yang ikut CKG usia 18 tahun ke atas," kata Melda.
CKG di Batam menargetkan berbagai kelompok umur, mulai dari anak di bawah enam tahun, usia sekolah, dewasa hingga lansia. Program ini sejalan dengan upaya Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Upaya Dinkes Batam untuk memperluas akses Cek Kesehatan Gratis ke pulau-pulau penyangga merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan pendekatan jemput bola dan promosi yang efektif, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak warga dan berkontribusi pada deteksi dini penyakit serta pencegahan penyakit di Kota Batam.