Dinkes Sultra Imbau CJH Waspadai Cuaca Ekstrem di Tanah Suci
Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara imbau 2.018 Calon Jemaah Haji (CJH) waspadai cuaca ekstrem di Tanah Suci dan berikan tips jaga kesehatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan imbauan penting kepada 2.018 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Sultra untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Tanah Suci. Imbauan ini disampaikan menyusul keberangkatan para jemaah menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Pihak Dinkes telah menyiapkan langkah antisipasi untuk memastikan kesehatan para jemaah selama menjalankan ibadah.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Dinkes Sultra telah memberangkatkan 10 tenaga kesehatan untuk mendampingi para jemaah haji. Tenaga kesehatan tersebut akan tersebar dalam empat kloter penuh dan satu kloter gabungan. Selain tenaga kesehatan, 15 anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) juga turut dikerahkan untuk membantu menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan para jemaah.
Kepala Dinkes Sultra, Usnia, menekankan pentingnya edukasi kesehatan yang telah diberikan kepada para CJH sebelum keberangkatan. "Sejak awal kami sudah memberikan edukasi kepada para calon jemaah tentang pentingnya menjaga kondisi fisik, khususnya menghadapi suhu tinggi di Arab Saudi. Kunci utamanya adalah tetap terhidrasi dan fokus menjalankan ibadah," ujar Usnia dalam keterangannya di Kendari, Kamis (15/5).
Tips Jaga Kesehatan di Cuaca Ekstrem
Untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem Arab Saudi, dr. Ika Hayu Lestyanti, dokter umum yang mendampingi jemaah kloter 36, memberikan beberapa tips praktis. Salah satu yang terpenting adalah menjaga hidrasi tubuh. "Minum air secara teratur sangat penting. Idealnya 250 ml per jam, tetapi jangan sekaligus banyak agar tidak bolak-balik ke kamar mandi," jelasnya.
Selain minum air putih yang cukup, dr. Ika juga menyarankan agar para jemaah membawa perlengkapan untuk melindungi diri dari terik matahari. Perlengkapan tersebut antara lain kanebo basah untuk menutupi kepala, payung atau topi, dan masker kain yang dapat disemprot air secara berkala untuk menjaga kelembapan saluran pernapasan. Pelembap kulit juga penting untuk mencegah kulit kering akibat cuaca panas.
Tidak kalah pentingnya adalah menjaga asupan makanan. "Dan yang tidak kalah penting, jangan lupa sarapan sebelum beribadah. Tubuh yang kosong rentan mengalami gangguan seperti pusing atau pingsan saat beraktivitas di luar ruangan," tambah dr. Ika. Dengan menjaga asupan makanan dan minuman yang cukup, diharapkan para jemaah dapat menjaga stamina dan menghindari kelelahan yang dapat memicu penyakit.
Imbauan untuk menghindari aktivitas yang tidak perlu juga disampaikan. Aktivitas yang tidak penting dapat menguras energi dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Flu dan batuk merupakan penyakit umum yang sering menyerang jemaah haji, terutama akibat kelelahan dan perubahan suhu yang drastis.
Antisipasi Dinkes Sultra
Dengan berbagai upaya pencegahan dan pendampingan kesehatan yang telah disiapkan, Dinkes Sultra berharap seluruh jemaah haji asal Sultra dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan selamat. Meskipun cuaca ekstrem di Arab Saudi menjadi tantangan, kesiapan dari pihak Dinkes diharapkan dapat meminimalisir risiko kesehatan yang mungkin terjadi selama para jemaah menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Selain edukasi dan pendampingan medis, peran Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) juga sangat krusial. TPHD akan membantu para jemaah dalam berbagai hal, termasuk memastikan mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat jika diperlukan. Kerja sama yang baik antara tenaga kesehatan, TPHD, dan para jemaah sendiri sangat penting untuk memastikan kelancaran ibadah haji dan menjaga kesehatan para jemaah.
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh Dinkes Sultra ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan dan keselamatan para jemaah haji. Harapannya, seluruh jemaah haji asal Sultra dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat setelah menunaikan ibadah haji.