Disdik Sulbar Tertibkan Kuota Rombongan Belajar dalam SPMB SMA/SMK
Dinas Pendidikan Sulawesi Barat (Sulbar) menertibkan kuota rombongan belajar dalam SPMB SMA/SMK untuk menjaga kualitas pendidikan dan meningkatkan IPM Sulbar.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Barat (Sulbar), Mithhar, menegaskan penertiban kuota rombongan belajar (rombel) dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA, SMK, dan sederajat tahun ini. Penertiban ini dilakukan di Mamuju pada Kamis, 15 Mei 2023, untuk memastikan setiap sekolah mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Menurut Mithhar, pelanggaran kuota, seperti menerima siswa melebihi batas maksimal lima rombel per sekolah, tidak akan ditoleransi. Sanksi akan diberikan kepada sekolah yang terbukti melanggar. Hal ini penting untuk menjaga kualitas pembelajaran dan rasio ideal antara guru dan siswa. Penertiban kuota rombel menjadi fokus utama perbaikan SPMB tahun ini.
Tujuan utama penertiban ini adalah untuk memastikan seluruh lulusan SMP di Sulbar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan mewujudkan pemerataan akses pendidikan bagi semua anak. Pemerintah Provinsi Sulbar juga berupaya meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui peningkatan akses pendidikan.
Penertiban Kuota Rombel: Jaga Kualitas Pendidikan di Sulbar
Disdik Sulbar berkomitmen untuk memastikan setiap sekolah di Sulbar menjalankan SPMB sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan. Sekolah diharapkan menerima siswa sebanyak mungkin sesuai kuota yang dialokasikan. Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov Sulbar dalam meningkatkan RLS dan IPM. Mithhar optimistis peningkatan RLS akan berdampak positif terhadap IPM Sulbar, yang menjadi prioritas utama Gubernur Sulbar.
Lebih lanjut, Mithhar menjelaskan bahwa komitmen ini bukan hanya sekadar persoalan angka, melainkan investasi penting bagi masa depan Sumber Daya Manusia (SDM) Sulbar. Pihaknya berharap seluruh sekolah dapat mengoptimalkan penerimaan siswa lulusan SMP agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, SMK, dan sederajat.
Dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan, penertiban kuota rombel menjadi langkah strategis. Dengan membatasi jumlah siswa per rombel, diharapkan kualitas pengajaran dapat terjaga dan guru dapat memberikan perhatian yang lebih optimal kepada setiap siswa. Rasio ideal antara guru dan siswa juga akan tercipta, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Upaya peningkatan RLS dan IPM Sulbar juga menjadi fokus utama. Dengan semakin banyak siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK, diharapkan RLS Sulbar yang saat ini berada di angka 15 dapat meningkat. Peningkatan RLS ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap IPM Sulbar.
Jalur Penerimaan Siswa Baru
SPMB di Sulbar menyediakan empat jalur utama bagi calon siswa. Jalur prestasi memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi akademik maupun non-akademik. Jalur afirmasi diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Jalur domisili memprioritaskan siswa yang berdomisili di sekitar sekolah, sedangkan jalur mutasi difokuskan untuk siswa yang orang tuanya pindah tugas.
Keempat jalur ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada calon siswa dari berbagai latar belakang. Jalur afirmasi, misalnya, menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan. Sementara itu, jalur domisili dan mutasi bertujuan untuk memudahkan akses pendidikan bagi siswa yang membutuhkan.
Dengan adanya berbagai jalur penerimaan ini, diharapkan semakin banyak siswa yang dapat mengenyam pendidikan di jenjang SMA/SMK. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM di Sulawesi Barat. Masyarakat, khususnya para lulusan SMP, didorong untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
Mithhar juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan. Pendidikan menjadi bekal penting dalam kehidupan setiap individu. Sekolah berperan sebagai wadah untuk menanamkan investasi bagi cita-cita para siswa. Dengan demikian, penertiban kuota rombel dalam SPMB merupakan langkah penting untuk mewujudkan visi tersebut.
"Komitmen kami jelas, kami ingin seluruh sekolah dapat mengoptimalkan penerimaan anak-anak lulusan SMP agar mereka dapat melanjutkan ke jenjang SMA, SMK dan sederajat. Ini bukan sekadar persoalan angka, melainkan investasi penting bagi masa depan SDM Sulbar," ucap Mithhar.