Gubernur Gorontalo Luncurkan SPMB dari SMA Terluar: Pastikan Pendidikan Merata
Gubernur Gorontalo meluncurkan sistem penerimaan murid baru (SPMB) SMA dari SMA terluar, memastikan akses pendidikan merata hingga pelosok daerah.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara resmi meluncurkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk SMA dan sederajat se-Provinsi Gorontalo. Peluncuran bersejarah ini dilakukan pada Rabu, 14 Mei 2025, di SMA Negeri 1 Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, sebuah SMA yang terletak di wilayah terluar Provinsi Gorontalo, berbatasan dengan Sulawesi Tengah.
Langkah simbolis ini didampingi oleh Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie dan sejumlah pejabat pemerintah daerah. Pemilihan lokasi peluncuran di SMA Negeri 1 Popayato Barat bukan tanpa alasan. Gubernur Gusnar Ismail menekankan komitmen pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan, menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
"Sekolah ini merupakan SMA terakhir sebelum perbatasan dengan Sulawesi Tengah. Peluncuran di sini menegaskan komitmen kami bahwa pendidikan di Gorontalo harus merata hingga ke daerah-daerah terluar. Akses pendidikan bukan hanya milik wilayah perkotaan, tetapi juga harus menjangkau pelosok," tegas Gubernur Gusnar Ismail.
SPMB Gorontalo: Sistem Rayon Gantikan Zonasi
Sistem SPMB tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Provinsi Gorontalo mengadopsi sistem rayon, bukan lagi sistem zonasi. Sistem rayon ini dinilai lebih efektif dalam mempertimbangkan jangkauan wilayah dan daya tampung sekolah yang tersedia.
Gubernur menjelaskan, "Di Provinsi Gorontalo, jumlah lulusan SMP mencapai sekitar 27 ribu siswa, sementara daya tampung SMA sekitar 15 ribu. Secara matematis, semua siswa akan tertampung. Oleh sebab itu, jangan lagi pilih-pilih sekolah."
Ia juga mengimbau orang tua siswa untuk bersikap realistis dan proporsional dalam memilih sekolah untuk anak-anak mereka, tidak memaksakan pilihan ke sekolah yang telah melebihi kuota. Sistem ini diharapkan dapat menciptakan pemerataan peserta didik di berbagai sekolah.
Orang tua diminta untuk tidak memaksakan kehendak agar anaknya masuk ke sekolah favorit yang mungkin sudah penuh. Hal ini untuk menghindari penumpukan siswa di sekolah-sekolah tertentu dan memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama.
Kuota dan Jalur Penerimaan SPMB
SPMB tahun ini dibagi ke dalam empat jalur penerimaan. Jalur domisili mendapatkan kuota 38 persen, jalur afirmasi 30 persen, jalur prestasi 30 persen, dan jalur mutasi sebanyak dua persen. Sistem ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi semua siswa.
Pendaftaran SPMB untuk SMA dan sederajat di Gorontalo telah dimulai pada 14 Mei 2025 dan akan berakhir pada 28 Mei 2025. Pengumuman hasil penerimaan akan disampaikan pada 10 Juni 2025. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui website resmi Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo.
Dengan sistem yang baru ini, diharapkan proses penerimaan peserta didik baru dapat berjalan lancar, transparan, dan akuntabel. Pemerintah Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat Gorontalo, dari wilayah perkotaan hingga pelosok pedesaan.