Disdikbud Kaltim Perbaiki Sekolah Terdampak Kebakaran, Prioritaskan Infrastruktur di Wilayah 3T
Disdikbud Kaltim segera memperbaiki SMA Negeri 9 Samarinda pasca kebakaran dan fokus meningkatkan infrastruktur pendidikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seiring perkembangan IKN.

Kebakaran yang melanda ruang perpustakaan SMA Negeri 9 Samarinda beberapa waktu lalu telah mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk segera bertindak. Peristiwa ini terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, dan telah menimbulkan kerusakan pada fasilitas sekolah yang penting. Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen untuk memperbaiki kerusakan tersebut dan meningkatkan infrastruktur pendidikan di seluruh wilayah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, menyatakan langsung mengunjungi SMA Negeri 9 Samarinda untuk meninjau kerusakan akibat kebakaran. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas insiden tersebut dan sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Pihak Disdikbud Kaltim telah mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan fasilitas vital di sekolah tersebut, terutama ruang perpustakaan yang dianggap sebagai jantung kegiatan belajar mengajar.
Selain perbaikan pasca kebakaran, Disdikbud Kaltim juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin instalasi listrik di semua sekolah untuk mencegah kejadian serupa. Keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah pencegahan akan terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memastikan kualitas pendidikan di Kaltim tetap terjaga.
Perbaikan Infrastruktur di Sekolah dan Wilayah 3T
Disdikbud Kaltim tidak hanya fokus pada perbaikan sekolah yang terdampak musibah, tetapi juga memperhatikan peningkatan infrastruktur di wilayah 3T. Peningkatan dan rehabilitasi infrastruktur di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar menjadi fokus utama. Hal ini meliputi pembangunan dan renovasi gedung sekolah serta peningkatan kualitas guru.
Langkah ini sangat krusial mengingat perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menuntut kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di seluruh wilayah Kaltim, termasuk daerah 3T. Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik di wilayah 3T menjadi prioritas agar tidak tertinggal dalam menghadapi potensi lonjakan arus pendatang seiring perkembangan IKN.
Selain pembangunan fisik, Disdikbud Kaltim juga berupaya meningkatkan akses internet di wilayah 3T melalui kolaborasi dengan kementerian terkait. Akses internet yang memadai dianggap penting untuk mengimbangi perkembangan informasi dan mencegah anak-anak di wilayah 3T tertinggal.
Rahmat Ramadhan menambahkan, "Perpustakaan merupakan jantung dari kegiatan belajar mengajar, dan kami berkomitmen untuk segera memulihkan fasilitas ini." Beliau juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan dan pemeliharaan instalasi listrik secara rutin untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tantangan Akses Internet di Wilayah 3T
Disdikbud Kaltim menyadari adanya kendala akses internet di beberapa wilayah 3T, seperti di Long Apari dan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Sinyal internet yang sulit dijangkau menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, upaya untuk memperluas jangkauan internet di wilayah 3T terus diupayakan melalui berbagai kerjasama dan program pemerintah.
Upaya peningkatan infrastruktur pendidikan di Kaltim, baik di daerah perkotaan maupun 3T, menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh warga. Perbaikan pasca kebakaran di SMA Negeri 9 Samarinda merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen tersebut. Ke depannya, diharapkan semakin banyak sekolah di Kaltim yang mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan adanya perbaikan infrastruktur dan peningkatan akses internet, diharapkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah 3T, dapat meningkat dan setara dengan daerah lainnya. Hal ini penting untuk mendukung perkembangan IKN dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di masa depan. Perbaikan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan pendidikan berkualitas untuk semua.