PLN Dukung Penuh Digitalisasi Pendidikan di Sumba Barat Daya, NTT
PLN NTT berkomitmen mendukung revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di Sumba Barat Daya, NTT, dengan memastikan pasokan listrik andal untuk sekolah-sekolah berbasis digital.

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan komitmen penuhnya dalam mendukung program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Program ini diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan difokuskan pada SD Katolik Marsudirini serta beberapa sekolah lainnya di daerah tersebut. Dukungan PLN meliputi penyediaan pasokan listrik yang andal dan sinergi infrastruktur untuk menunjang digitalisasi sekolah.
Manager PLN UP3 Sumba, Nikolas Denis, menjelaskan bahwa PLN siap menyediakan energi yang dibutuhkan untuk mewujudkan sekolah digital di Sumba Barat Daya. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi pembangunan, dan PLN merasa terhormat dapat berkontribusi dalam program Kemendikbudristek ini. Hal senada disampaikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, F Eko Sulistyono, yang menyatakan kesiapan PLN mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk di bidang pendidikan. Beliau menambahkan, "Apalagi untuk digitalisasi tentu tidak terlepas dari kebutuhan akan ketersediaan aliran listrik, PLN akan selalu siap untuk mendukung program tersebut."
Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program revitalisasi dan digitalisasi ini. Beliau menyatakan, "Kami mengapresiasi langkah nyata dari kementerian dan PLN. Revitalisasi SD Katolik Marsudirini bukan hanya pembangunan fisik, tapi membangun harapan dan masa depan generasi muda Sumba." Program revitalisasi ini merupakan bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia.
Revitalisasi dan Digitalisasi SD Katolik Marsudirini
Revitalisasi SD Katolik Marsudirini mencakup lebih dari sekadar pembangunan fisik. Program ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang berbasis digital dan menyediakan fasilitas yang lebih layak bagi para siswa. Selain SD Katolik Marsudirini, program digitalisasi juga menjangkau beberapa sekolah lainnya, yaitu SDK Kerobo, SDK Sumba Humbakaripit, dan SD Inpres Karoso. Digitalisasi ini diharapkan dapat memperluas akses teknologi dalam proses belajar mengajar, sehingga mempersiapkan generasi muda Sumba Barat Daya untuk menghadapi tantangan di era digital.
PLN berperan krusial dalam keberhasilan program ini dengan memastikan ketersediaan listrik yang handal dan stabil. Ketersediaan listrik yang cukup menjadi faktor penentu keberhasilan digitalisasi sekolah, karena berbagai perangkat teknologi seperti komputer, internet, dan perangkat digital lainnya membutuhkan pasokan listrik yang terjamin. Dengan dukungan PLN, sekolah-sekolah di Sumba Barat Daya dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. Dengan akses yang lebih mudah terhadap teknologi dan informasi, siswa-siswa di Sumba Barat Daya dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dan bersaing di pasar kerja global. Ketersediaan infrastruktur digital yang memadai akan membantu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Manfaat Digitalisasi Pendidikan di Daerah 3T
Digitalisasi pendidikan di daerah 3T seperti Sumba Barat Daya memiliki dampak yang signifikan. Akses internet dan teknologi digital dapat membuka peluang belajar yang lebih luas bagi siswa, memungkinkan mereka untuk mengakses berbagai sumber belajar online, mengikuti kursus online, dan berinteraksi dengan siswa dan guru dari berbagai daerah bahkan negara. Hal ini akan membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah 3T dengan daerah lain yang lebih maju.
Selain itu, digitalisasi juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Guru dapat menggunakan teknologi untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan menarik, sementara siswa dapat belajar dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri. Teknologi juga dapat membantu guru dalam mengelola kelas dan memberikan umpan balik kepada siswa secara lebih efektif.
Dengan adanya dukungan dari PLN dan pemerintah, diharapkan program revitalisasi dan digitalisasi pendidikan di Sumba Barat Daya dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Program ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui revitalisasi dan digitalisasi sekolah. Komitmen PLN dan pemerintah dalam mendukung program ini menunjukkan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.