Kemendikdasmen Digitalisasi Pembelajaran: 33 Ribu Sekolah 3T Terima Bantuan Perangkat Cerdas
Kemendikdasmen menyalurkan bantuan digitalisasi pembelajaran ke 33 ribu sekolah 3T, meliputi smart board, laptop, internet satelit, dan solar panel.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Indonesia. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan menyalurkan bantuan digitalisasi pembelajaran kepada 33.182 sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Program ini diharapkan dapat mempercepat pemerataan pendidikan dan meningkatkan mutu pembelajaran di daerah-daerah yang membutuhkan.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa bantuan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SLB. Hal ini disampaikan dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mentransformasi pendidikan di Indonesia melalui teknologi.
Bantuan digitalisasi pembelajaran ini meliputi berbagai perangkat teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Beberapa di antaranya adalah smart board atau papan tulis interaktif, laptop, akses internet satelit, dan solar panel. Dengan adanya dukungan teknologi ini, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif, menarik, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Perangkat Digitalisasi untuk Sekolah 3T
Kemendikdasmen memahami bahwa kebutuhan setiap sekolah di wilayah 3T berbeda-beda. Oleh karena itu, jenis perangkat digitalisasi yang diberikan pun disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing sekolah. Tujuannya adalah agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan memberikan dampak yang optimal bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Smart board atau papan tulis interaktif menjadi salah satu perangkat utama yang diberikan. Alat ini memungkinkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik dan interaktif. Siswa pun dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui fitur-fitur yang tersedia pada smart board.
Selain smart board, laptop juga menjadi bagian penting dari bantuan digitalisasi ini. Laptop dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengakses berbagai sumber belajar digital, mengerjakan tugas, dan mengembangkan keterampilan teknologi. Akses internet satelit juga disediakan untuk memastikan konektivitas yang memadai di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan internet.
Tidak hanya itu, sekolah-sekolah di wilayah 3T juga akan mendapatkan bantuan solar panel sebagai sumber energi alternatif. Hal ini penting untuk memastikan keberlangsungan proses pembelajaran digital, terutama di daerah-daerah yang sering mengalami masalah listrik.
Implementasi Deep Learning dan Kecerdasan Buatan
Program digitalisasi pendidikan ini juga sejalan dengan implementasi deep learning serta koding dan kecerdasan buatan (AI) pada tahun ajaran 2025/2026. Kemendikdasmen berupaya untuk mengintegrasikan teknologi-teknologi ini ke dalam kurikulum pembelajaran agar siswa memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan.
Menurut Mendikdasmen Abdul Mu'ti, peluncuran program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional. Ia juga menambahkan bahwa Kemendikdasmen siap membagikan 15.000 smart board untuk memperkuat digitalisasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dengan adanya program digitalisasi pendidikan ini, diharapkan siswa di wilayah 3T memiliki kesempatan yang sama dengan siswa di daerah lain untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era digital.
Program digitalisasi pembelajaran ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas di seluruh Indonesia. Dengan dukungan teknologi yang tepat, diharapkan siswa di wilayah 3T dapat meraih prestasi yang gemilang dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa.