Kemendikbudristek Targetkan Bantuan Digitalisasi untuk 33 Ribu Sekolah di Daerah 3T
Kemendikbudristek menargetkan 33 ribu sekolah di daerah 3T untuk menerima bantuan digitalisasi pendidikan, termasuk PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SLB.

Jakarta, (tanggal berita) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan 33.182 sekolah di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) untuk menerima bantuan pembelajaran digital. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Bantuan yang diberikan meliputi berbagai fasilitas penunjang pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa target ini merupakan bagian dari total 300 ribu sekolah yang akan menerima dukungan pembelajaran digital. Hal ini diungkapkan saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Program digitalisasi pendidikan ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.
“Target untuk sekolah-sekolah di daerah 3T adalah sekitar 33.182 dari total target 300 ribu sekolah yang menerima dukungan pembelajaran digital,” ujar Gogot Suharwoto dalam pertemuan tersebut. Inisiatif ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga sekolah menengah, serta sekolah luar biasa.
Paket Bantuan Digitalisasi Pendidikan
Bantuan digitalisasi pembelajaran yang akan diberikan meliputi berbagai perangkat dan fasilitas. Di antaranya adalah papan pintar atau interactive whiteboard, laptop, akses internet satelit, dan panel surya. Paket ini dirancang untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif dan modern.
Kemendikbudristek secara resmi meluncurkan program digitalisasi pendidikan pada tanggal 2 Mei, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2025. Melalui program ini, Kemendikbudristek berupaya memperkenalkan konsep kelas pintar di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi era digital.
Dalam sektor pembelajaran, digitalisasi pendidikan akan diimplementasikan melalui deep learning, coding, dan kecerdasan buatan (AI) pada tahun ajaran 2025-2026. Tiga pendekatan pembelajaran ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan alat, fasilitas, dan infrastruktur pembelajaran digital. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
Komitmen Pemerintah dalam Digitalisasi Pendidikan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu'ti, sebelumnya menyatakan bahwa peluncuran program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh pelosok Indonesia.
Abdul Mu'ti juga menyampaikan kesiapan untuk mendistribusikan 15 ribu papan pintar atau interactive whiteboard guna memperkuat digitalisasi kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Distribusi perangkat ini diharapkan dapat mendukung guru dalam menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan revitalisasi 10.440 unit pendidikan, dengan komposisi 78 persen unit pendidikan negeri dan 22 persen unit pendidikan swasta. Revitalisasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan fasilitas dan kualitas sumber daya manusia.
Anggaran dan Dampak Program
Gogot Suharwoto menjelaskan bahwa program ini akan didanai dengan anggaran sebesar Rp16,97 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Investasi besar ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.
Dengan adanya program digitalisasi ini, diharapkan sekolah-sekolah di daerah 3T dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dengan wilayah lain di Indonesia. Akses terhadap teknologi dan sumber belajar digital diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan kualitas pengajaran guru.
Program ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21 yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Siswa akan lebih siap menghadapi tantangan global dan mampu bersaing di era digital.
Inisiatif Kemendikbudristek ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Dukungan digitalisasi ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa untuk meraih pendidikan yang lebih baik.