Pemerintah Percepat Peningkatan Kualitas Pendidikan Lewat PHCT: Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran
Pemerintah melalui Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) Presiden Prabowo Subianto, fokus revitalisasi 10.440 ruang kelas dan digitalisasi pembelajaran di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Purwokerto, 2 Mei 2024 - Pemerintah Indonesia tengah gencar meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hal ini dilakukan melalui Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) Presiden Prabowo Subianto, yang salah satu fokus utamanya adalah revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran. Inisiatif ini dijalankan sebagai respon atas kondisi memprihatinkan sekitar 40 persen dari 439 ribu sekolah di Indonesia yang mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa, serta mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi persaingan global.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hariqo Wibawa Satria, menjelaskan bahwa kondisi infrastruktur sekolah yang memprihatinkan menjadi tantangan besar dalam upaya memajukan pendidikan. "Tidak mungkin cita-cita dapat tercapai jika kondisi bangunan sekolah membahayakan anak didik," tegasnya saat mengunjungi SD Negeri 2 Purwokerto Wetan, Jumat lalu. Revitalisasi sekolah, karenanya, menjadi prioritas utama dalam PHCT.
Anggaran yang cukup signifikan telah dialokasikan untuk mendukung program ini. Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp17,1 triliun untuk memperbaiki 10.440 kelas di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Selain perbaikan infrastruktur fisik, program ini juga mencakup digitalisasi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan akses terhadap pendidikan yang modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Revitalisasi Sekolah: Langkah Nyata Menuju Pendidikan Berkualitas
Program revitalisasi sekolah yang dicanangkan pemerintah merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik bangunan sekolah, tetapi juga pada peningkatan fasilitas penunjang pembelajaran. Dengan tersedianya ruang kelas yang layak dan fasilitas penunjang yang memadai, diharapkan proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
SD Negeri 2 Purwokerto Wetan menjadi salah satu sekolah yang mendapatkan manfaat dari program ini. Sekolah tersebut menerima bantuan sebesar Rp1,3 miliar untuk merevitalisasi delapan ruang kelas, perpustakaan, dan beberapa fasilitas lainnya. Kepala SD Negeri 2 Purwokerto Wetan, Suryani, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah dan menyatakan bahwa program revitalisasi ini sangat bermanfaat bagi kenyamanan dan mutu pembelajaran di sekolahnya. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah terhadap sekolah kami," ujarnya.
Widyaprada Ahli Utama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jumeri, menambahkan bahwa revitalisasi di SD Negeri 2 Purwokerto Wetan merupakan proyek percontohan. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam melaksanakan program revitalisasi. Kemendikdasmen akan mengawal pelaksanaan revitalisasi agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, mengingat program ini menyasar semua jenjang pendidikan, dari PAUD hingga SMA/SMK.
Digitalisasi Pembelajaran: Mempersiapkan Generasi Masa Depan
Selain revitalisasi fisik, PHCT juga menekankan pentingnya digitalisasi pembelajaran. Pemerintah menyadari bahwa pendidikan di era digital membutuhkan adaptasi dan inovasi. Dengan menyediakan perangkat canggih dan akses internet yang memadai, diharapkan siswa dapat menikmati pendidikan yang lebih modern dan interaktif.
Hariqo Wibawa Satria menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan. "Sekitar 20 tahun lagi, anak-anak kita akan memasuki usia produktif rata-rata 27 tahun. Mereka harus memiliki pekerjaan layak, tubuh yang sehat, dan otak yang cerdas agar mampu bersaing dengan negara mana pun," katanya. Oleh karena itu, pendidikan harus memerdekakan dan membahagiakan, sejalan dengan janji Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga menjadi bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Kedua program ini memastikan bahwa siswa memiliki kondisi fisik dan mental yang prima untuk dapat belajar secara optimal. Integrasi program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan.
Program PHCT ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara menyeluruh. Dengan revitalisasi infrastruktur dan digitalisasi pembelajaran, diharapkan kualitas pendidikan Indonesia dapat meningkat secara signifikan, menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global. Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pengawasan untuk memastikan keberhasilan program dan dampaknya bagi generasi mendatang.