Kemendikdasmen Targetkan Kontrak Revitalisasi Sekolah Rampung Juni 2024
Kemendikdasmen menargetkan penandatanganan kontrak revitalisasi sekolah pada Juni 2024 dengan anggaran Rp16,97 triliun untuk 10.440 satuan pendidikan.

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan penandatanganan seluruh kontrak revitalisasi sekolah pada bulan Juni mendatang. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di seluruh Indonesia. Revitalisasi ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di berbagai daerah.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen) Kemendikbudristek, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa program revitalisasi sekolah merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah. Hal ini disampaikan dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok negeri.
“Kita akan segera lakukan kontrak kepada seluruh sekolah penerima di bulan Juni,” kata Gogot Suharwoto. Pemerintah menargetkan revitalisasi terhadap 10.440 satuan pendidikan dengan proporsi sasaran 78 persen satuan pendidikan negeri dan 22 persen satuan pendidikan swasta. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp16,97 triliun.
Program Revitalisasi Sekolah untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Program revitalisasi sekolah merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di sektor pendidikan. Dengan adanya revitalisasi, diharapkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dapat mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur pendidikan secara cepat dan menyeluruh. “Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya,” tegas Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Cimahpar Kota Bogor, Jawa Barat (2/4).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan akan menggunakan pola swakelola mandiri. Pola ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, memberdayakan komunitas sekolah dan masyarakat setempat dalam pembangunan, serta menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.
Pola Swakelola Mandiri dalam Revitalisasi Sekolah
Penerapan pola swakelola mandiri dalam program revitalisasi sekolah menjadi kunci keberhasilan. Dengan melibatkan komunitas sekolah dan masyarakat setempat, diharapkan proses pembangunan dapat berjalan lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Selain itu, partisipasi aktif dari berbagai pihak akan menciptakan rasa memiliki yang kuat terhadap fasilitas pendidikan yang telah diperbaiki atau dibangun.
Melalui pola swakelola mandiri, sekolah dan masyarakat memiliki kesempatan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi proyek revitalisasi secara bersama-sama. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi anggaran, tetapi juga memastikan bahwa hasil revitalisasi benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan seluruh warga sekolah.
Program revitalisasi sekolah diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan sarana dan prasarana yang memadai, siswa dan guru dapat belajar dan mengajar dengan lebih nyaman dan efektif. Selain itu, revitalisasi juga dapat meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat, sehingga semakin banyak orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Dengan target penandatanganan kontrak pada Juni 2024, Kemendikbudristek menunjukkan komitmennya dalam mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa di masa depan.