Peringatan Hardiknas 2025: Pembangunan dan Renovasi 10.440 Sekolah Diresmikan
Menteri Pendidikan dan Presiden Jokowi akan meresmikan program pembangunan dan renovasi 10.440 sekolah serta bantuan tunjangan untuk guru dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

Jakarta, 2 Mei 2025 - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia akan meluncurkan salah satu program prioritasnya, yaitu pembangunan dan renovasi 10.440 sekolah, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Peluncuran program ini akan dilakukan bersamaan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, dan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut siaran pers kementerian pada hari Jumat, Menteri Mu'ti akan menghadiri peringatan Hardiknas di Sekolah Regina Pacis, Bogor, sebelum mengikuti serangkaian kegiatan peringatan Hardiknas lainnya. Sementara itu, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri peringatan Hardiknas dan meluncurkan Program PHTC (Quick Win Best Results Program) di bidang pendidikan di Sekolah Dasar Cimahpar 5, Bogor, Jawa Barat. Tema Hardiknas tahun ini adalah 'Partisipasi Universal Mewujudkan Pendidikan Berkualitas untuk Semua'.
Sebelumnya, pada hari Rabu (30 April), Menteri Mu'ti mengumumkan rencana peluncuran program ini setelah menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta. "Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, kita akan meluncurkan salah satu program prioritas Presiden, yaitu pembangunan sekolah. Kita rencanakan membangun dan merenovasi 10.440 sekolah tahun ini," ujar Menteri Mu'ti.
Program Pembangunan dan Renovasi Sekolah
Program pembangunan dan renovasi sekolah ini menargetkan 10.440 sekolah pada akhir tahun 2025, dengan total anggaran sekitar Rp16,9 triliun (US$983 juta). Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar yang lebih efektif dan nyaman bagi siswa dan guru.
Selain pembangunan sekolah, pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Salah satu bentuknya adalah melalui program bantuan langsung tunai untuk guru honorer sebesar Rp300.000 (US$17,46) per bulan. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan guru honorer yang selama ini berperan penting dalam dunia pendidikan Indonesia.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan dana pendidikan sebesar Rp3 juta (US$174) per semester bagi guru yang belum menyelesaikan pendidikan S1 atau D3. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong guru untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Bantuan untuk Guru
"Angka-angka tersebut akan dijelaskan secara detail oleh Presiden pada peluncuran program di Bogor saat peringatan Hari Pendidikan Nasional," tambah Menteri Mu'ti. Dengan adanya program-program ini, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua dapat segera tercapai.
Program bantuan untuk guru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme guru. Dengan adanya dukungan finansial, diharapkan guru dapat lebih fokus pada tugasnya dalam mendidik generasi muda Indonesia. Pemerintah berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Selain program bantuan finansial, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program lain, seperti pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki akses pada pendidikan berkualitas.
Peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan adanya program pembangunan sekolah dan bantuan untuk guru, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat dan terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua dapat segera tercapai.