Hardiknas 2025: Mendikdasmen Pesan Jangan Putus Sekolah, Janjikan Bantuan Pendidikan Berlimpah
Mendikdasmen Abdul Mu'ti, dalam peringatan Hardiknas 2025, menekankan pentingnya mencegah putus sekolah dan mengumumkan berbagai program bantuan pendidikan, termasuk revitalisasi sekolah, digitalisasi, dan bantuan untuk guru.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Abdul Mu'ti menyampaikan pesan penting dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada tanggal 2 Mei lalu. Pesan tersebut ditujukan khususnya kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera agar tidak putus sekolah. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Mendikdasmen Mu'ti di SDN 02-03 Leuwibatu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat meninjau program revitalisasi sekolah.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen Mu'ti memberikan jaminan kepada masyarakat prasejahtera. "Jangan pernah merasa tidak ada biaya untuk belajar, jangan pernah merasa bahwa karena kekurangan biaya anak-anak harus berhenti sekolah. Insya Allah pemerintah akan berusaha membantu," tegasnya. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan media dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas dan memastikan informasi mengenai bantuan pendidikan tersampaikan luas.
Peringatan Hardiknas 2025 ini juga menandai peluncuran sejumlah program prioritas pendidikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memberikan akses pendidikan yang lebih merata.
Program Prioritas Pendidikan di Hardiknas 2025
Kemendikbudristek, bersama Presiden Prabowo Subianto, meluncurkan empat program prioritas pendidikan dalam rangka Hardiknas 2025. Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Berikut penjelasannya:
1. Revitalisasi Sekolah: Program ini mengalokasikan dana sebesar Rp 17,1 triliun untuk revitalisasi 10.440 satuan pendidikan. Dana tersebut dialokasikan dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikbudristek. Revitalisasi ini bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Digitalisasi Pendidikan: Program digitalisasi pendidikan fokus pada penyediaan smart board atau papan tulis interaktif di sekolah-sekolah. Mendikbudristek memastikan pendanaan untuk program ini telah disiapkan dan siap untuk dieksekusi.
3. Bantuan Kuliah untuk Guru: Program ini memberikan bantuan pendidikan kepada guru untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang D4 atau S1. Para guru akan menerima bantuan sebesar Rp 3 juta per semester.
4. Bantuan untuk Guru Honorer: Pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada guru honorer sebesar Rp 300.000 per bulan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan mendukung kinerja mereka.
Selain keempat program utama tersebut, Mendikbudristek juga menekankan pentingnya Program Indonesia Pintar (PIP) sebagai salah satu bentuk bantuan pemerintah bagi masyarakat prasejahtera untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. PIP diharapkan dapat membantu mencegah angka putus sekolah dan memastikan akses pendidikan yang lebih merata.
Dengan diluncurkannya program-program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak, tanpa terhalang oleh kendala ekonomi. Komitmen pemerintah untuk mendukung pendidikan dasar dan menengah ini diharapkan dapat menciptakan generasi Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya saing.