Kebijakan Pendidikan Presiden Prabowo Dinilai Revolusioner, Tingkatkan SDM dan Persempit Ketimpangan
Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menilai kebijakan pendidikan Presiden Prabowo Subianto revolusioner karena meningkatkan kualitas SDM, mempersempit kesenjangan, dan menciptakan model pendidikan inklusif.

Presiden Prabowo Subianto meluncurkan sejumlah kebijakan revolusioner di bidang pendidikan pada Jumat, 2 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Kebijakan-kebijakan tersebut, menurut Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nasional, mempersempit kesenjangan, dan menciptakan model pendidikan inklusif bagi negara berkembang di abad ke-21. Peluncuran kebijakan ini dilakukan di Istana Bogor, Jawa Barat, dan merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
Tenaga Ahli Utama PCO, Philips J. Vermonte, menjelaskan bahwa kebijakan-kebijakan ini dirancang untuk mengatasi berbagai permasalahan mendasar di sektor pendidikan Indonesia, seperti ketimpangan akses pendidikan, rendahnya kualitas pendidikan, dan kurangnya dukungan bagi anak-anak dari keluarga miskin maupun anak-anak berbakat. Vermonte menekankan pentingnya pendekatan holistik yang mencakup berbagai aspek, dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan kesejahteraan para pendidik.
Salah satu kebijakan yang dianggap krusial adalah program Makan Bergizi Gratis. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk yang selama ini menghambat prestasi belajar siswa. Selain itu, program Sekolah Rakyat menyediakan tempat tinggal dan makan layak bagi anak-anak miskin, memastikan mereka dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Sementara itu, Sekolah Unggulan Garuda dirancang untuk mendukung anak-anak berbakat luar biasa yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan kesempatan yang memadai, sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Modernisasi Pendidikan
Kebijakan Presiden Prabowo Subianto tidak hanya fokus pada siswa, tetapi juga memberikan perhatian besar pada peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga pendidik lainnya. Philips J. Vermonte menjelaskan bahwa pemerintah telah meningkatkan tunjangan guru, menerapkan skema transfer langsung tunjangan ke rekening guru, dan memberikan bantuan kuliah bagi guru yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang D4 dan S1. Bahkan, guru honorer yang selama ini sering termarjinalkan juga menerima bantuan khusus untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Modernisasi pendidikan juga menjadi pilar penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Presiden Prabowo memerintahkan pengadaan layar pintar di sekolah-sekolah, lengkap dengan materi pembelajaran digital. Selain itu, pemerintah juga melakukan perbaikan menyeluruh terhadap sekolah-sekolah yang rusak di seluruh Indonesia. Target renovasi sekolah pada tahun ini mencapai 10.441 sekolah.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang modern dan efektif. Dengan tersedianya teknologi dan infrastruktur yang memadai, diharapkan proses pembelajaran dapat menjadi lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Revolusi Pendidikan Menuju Indonesia Maju
Philips J. Vermonte menyimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan pendidikan Presiden Prabowo Subianto merupakan sebuah revolusi pendidikan yang komprehensif. Revolusi ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, seperti ruang kelas, tetapi juga pada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dari memastikan gizi anak-anak terpenuhi, memberikan keadilan bagi guru, hingga menyediakan kesempatan bagi anak-anak berbakat untuk mengembangkan potensi mereka.
Dengan berbagai program yang terintegrasi dan komprehensif, pemerintah berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas, inklusif, dan berkeadilan. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan SDM Indonesia yang unggul dan siap menghadapi tantangan global di masa depan. Program PHTC Presiden ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia maju melalui peningkatan kualitas pendidikan.
"Ini adalah revolusi pendidikan yang tidak hanya membangun ruang kelas, tetapi membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dari gizi anak-anak, keadilan bagi guru, hingga panggung bagi bakat luar biasa untuk bersinar," kata Philips J. Vermonte.