Revitalisasi Sekolah: Sentuh Negeri dan Swasta, Wujudkan Pendidikan Berkualitas
Pemerintah memastikan revitalisasi sekolah mencakup sekolah negeri dan swasta, fokus pada pemerataan sarana, digitalisasi, dan peningkatan kualitas sekolah unggulan, termasuk mengatasi kekurangan guru di daerah terpencil serta bijak dalam penggunaan media
Jakarta, 6 Februari 2024 - Pemerintah memastikan program revitalisasi sekolah tidak hanya menyasar sekolah negeri, tetapi juga sekolah swasta. Langkah ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di seluruh Indonesia. Asisten Deputi Riset Teknologi dan Kemitraan Industri Kemenko PMK, Katiman, menyatakan adanya alokasi anggaran khusus untuk mendukung sekolah swasta dalam program revitalisasi ini.
Prioritas Pemerataan Pendidikan
Pemerintah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan yang layak dan setara di setiap daerah. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk revitalisasi sekolah, pembangunan sekolah unggul, dan percepatan digitalisasi pembelajaran. Fokus utamanya adalah pemerataan sarana dan prasarana (sarpras), digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kualitas sekolah unggulan.
Mengatasi Kekurangan Guru di Daerah Terpencil
Selain revitalisasi fisik, pemerintah juga menangani masalah kekurangan guru di daerah terpencil, khususnya di Indonesia Timur. Banyak sekolah berdiri tanpa cukup tenaga pendidik, bahkan di beberapa wilayah konflik, guru meninggalkan tugas karena keamanan. "Kami mendapat laporan bahwa di beberapa daerah, tentara ikut mengajar anak-anak karena tidak ada guru yang bertahan lama di sana. Ini menjadi tantangan yang harus kami hadapi dengan solusi yang tepat," ungkap Katiman.
Pembangunan SMA Unggulan: Baru dan Transformatif
Pemerintah membangun SMA Unggulan, baik yang baru maupun transformatif. Sekolah unggulan baru akan dibangun di empat lokasi awal, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Sekolah unggulan transformatif akan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah yang sudah ada agar sesuai standar pemerintah. "Program ini diharapkan menghasilkan lulusan siap bersaing global, bahkan mampu masuk 100 universitas terbaik dunia," kata Katiman.
Digitalisasi Pendidikan dan Kebijakan Bijak Media Sosial
Selain pembangunan fisik, digitalisasi pendidikan juga menjadi fokus. Pemerintah menyiapkan kebijakan bijak terkait penggunaan media sosial oleh anak-anak dalam pembelajaran. Indonesia mempertimbangkan pendekatan serupa dengan beberapa negara seperti Australia, yang membatasi penggunaan media sosial anak di bawah 16 tahun, untuk melindungi peserta didik dari dampak negatif teknologi.
SMA Unggul Garuda dan Pengukuran Efektivitas
Program pembangunan SMA Unggul Garuda diharapkan berjalan tahun ini. "Dengan demikian, program ini dapat diukur efektivitasnya dan memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan Indonesia," ujar Katiman. Program ini diharapkan menjadi capaian nyata Pemerintahan Kabinet Merah Putih, dengan hasil yang terukur dan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan nasional.
Kesimpulan
Revitalisasi sekolah merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Program ini menjangkau sekolah negeri dan swasta, mengatasi kekurangan guru, mendorong digitalisasi, dan membangun sekolah unggulan. Dengan langkah-langkah komprehensif ini, pemerintah berupaya mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas, dan siap menghadapi tantangan global.