Dishut Kalsel Kembangkan Eucalyptus untuk Perkuat Ekosistem Hijau di Forest City
Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan mengembangkan tanaman eucalyptus di Forest City untuk menjaga kelestarian hutan, memperkuat ekosistem hijau, dan memperindah kawasan perkantoran.

Banjarmasin, 16 April 2024 (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) gencar mengembangkan tanaman eucalyptus di area Forest City, kawasan perkantoran pemerintah provinsi. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya menjaga dan melestarikan ekosistem hijau di jantung pemerintahan Kalsel.
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menjelaskan bahwa penanaman dan penyulaman bibit eucalyptus bertujuan ganda. Selain menjaga kelestarian hutan dan memperkuat ekosistem hijau, pengembangan ini juga bertujuan memperindah kawasan perkantoran agar lebih asri dan sejuk, meningkatkan kenyamanan bagi para pegawai dan masyarakat sekitar.
"Dengan perawatan yang rutin, kami harap Forest City benar-benar menjadi ikon hijau di pusat pemerintahan Kalsel," ujar Fathimatuzzahra dalam keterangannya di Banjarbaru, Rabu.
Upaya Perawatan dan Penghijauan Berkelanjutan
Kegiatan penyulaman yang dilakukan oleh Dishut Kalsel merupakan langkah perawatan intensif. Penyulaman difokuskan pada titik-titik tanaman yang tidak tumbuh optimal atau bahkan mati, memastikan area tetap tertutupi hijaun secara merata. Hal ini juga menunjukkan komitmen berkelanjutan Dishut Kalsel dalam mendukung program penghijauan di Kalimantan Selatan.
Fathimatuzzahra menambahkan bahwa tanaman eucalyptus (Eucalyptus spp) yang ditanam telah berada di lokasi selama kurang lebih dua tahun. Berdasarkan pantauan tim kehutanan, pertumbuhannya tergolong baik, dengan tinggi rata-rata mencapai dua hingga tiga meter. Keberhasilan ini menunjukkan adaptasi yang baik dari tanaman tersebut terhadap kondisi lingkungan di Forest City.
Penyulaman dilakukan secara berkala untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan seragam. Dengan perawatan yang konsisten, diharapkan area Forest City akan semakin rindang dan memberikan manfaat lingkungan yang lebih besar bagi sekitarnya. Inisiatif ini selaras dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Eucalyptus: Manfaat dan Asal Usul
Eucalyptus, sejenis pohon dari genus Eucalyptus famili Myrtaceae, asalnya dari Australia. Namun, saat ini pohon ini telah menyebar luas ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pohon ini dikenal akan berbagai manfaatnya, terutama minyak atsiri yang diekstrak dari daunnya.
Minyak eucalyptus memiliki beragam kegunaan, mulai dari pengobatan tradisional hingga bahan dalam aromaterapi. Sifat antiseptik dan antibakterinya membuatnya sering digunakan untuk meredakan gejala flu dan pilek. Aroma segarnya juga memberikan efek relaksasi dan menenangkan.
Pemilihan eucalyptus untuk penghijauan di Forest City juga mempertimbangkan aspek estetika dan manfaat lingkungan lainnya. Selain keindahan visual, pohon ini juga dapat membantu menyerap karbon dioksida dan meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Dengan demikian, pengembangan eucalyptus di Forest City bukan hanya sekadar memperindah lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan yang lebih luas.
Ke depannya, Dishut Kalsel berencana untuk terus memantau dan merawat tanaman eucalyptus di Forest City. Mereka juga akan mengeksplorasi kemungkinan pengembangan jenis tanaman lain yang sesuai untuk memperkaya keanekaragaman hayati dan memperkuat ekosistem hijau di kawasan tersebut. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Kalsel dalam menjaga kelestarian alam dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.