Pj Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Hijaukan Lingkungan, Tanam 1000 Pohon di Balikpapan
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengajak masyarakat Kaltim untuk giat melakukan penghijauan guna mengurangi polusi udara, ditandai dengan penanaman 1000 pohon di Balikpapan.
![Pj Gubernur Kaltim Ajak Masyarakat Hijaukan Lingkungan, Tanam 1000 Pohon di Balikpapan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/200052.761-pj-gubernur-kaltim-ajak-masyarakat-hijaukan-lingkungan-tanam-1000-pohon-di-balikpapan-1.jpeg)
Balikpapan, 8 Februari 2025 - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, mengajak masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam program penghijauan guna mengurangi dampak polusi udara. Ajakan ini disampaikan langsung oleh beliau saat melakukan penanaman pohon secara simbolis di rest area Tol Balikpapan-Samarinda KM 59, Sabtu lalu. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penanaman pohon, tetapi juga sebuah gerakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Kalimantan Timur.
Gerakan Penghijauan Kaltim: Menanam Pohon untuk Masa Depan
Inisiatif penghijauan ini melibatkan penanaman pohon di berbagai lokasi, termasuk ruang terbuka hijau dan pekarangan rumah. Lebih dari sekedar aksi lingkungan, Akmal Malik menekankan aspek sosial dari program ini. "Dengan gerakan penanaman pohon ini kita niatkan sebagai sedekah. Setiap tahun pohon akan menghasilkan oksigen dan dihirup oleh semua orang, sehingga menjadi pahala bagi kita semua," ujarnya. Beliau berharap aksi ini akan menginspirasi masyarakat untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Kegiatan penanaman 1.000 pohon tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto; Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Joko Istanto; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, Anwar Sanusi; dan perwakilan dari Jasa Marga serta Founder Jejak Baik Pohon. Kolaborasi antar berbagai instansi ini menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan Kaltim yang lebih hijau.
Rehabilitasi Lahan Tambang dan Peran Sekolah
Tidak hanya mengajak masyarakat, Akmal Malik juga menginstruksikan perangkat daerah dan sekolah-sekolah untuk turut serta menanam pohon di 60 titik lahan bekas tambang yang masih kosong. Langkah ini merupakan upaya konkret untuk merehabilitasi lahan kritis dan mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Ia berharap setiap pohon yang ditanam dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas udara dan lingkungan di Kaltim.
"Setiap lembar daun yang tumbuh dapat menghasilkan oksigen," tambahnya, menekankan pentingnya setiap individu berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Kaltim sebagai provinsi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Bank Indonesia Dukung Penghijauan Kaltim
Budi Widihartanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, turut memberikan dukungan terhadap program penghijauan ini. Ia menjelaskan bahwa penanaman kembali lahan bekas tambang merupakan bagian dari transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia sendiri telah aktif berpartisipasi dalam program ini sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, menanam 750 pohon dari total target 1.000 pohon. Penanaman 250 pohon sisanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan yang dipimpin Pj Gubernur Kaltim.
Jenis pohon yang ditanam terdiri dari akasia, sengon, trembesi, dan mahoni, dengan usia berkisar antara 4 hingga 10 bulan. Pemilihan jenis pohon ini mempertimbangkan kemampuan adaptasi dan pertumbuhannya di lingkungan Kaltim. "Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menghijaukan kembali hutan Kalimantan, yang dikenal sebagai paru-paru dunia," kata Budi Widihartanto, menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan Kalimantan.
Kesimpulan: Kolaborasi untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Program penghijauan yang digagas oleh Pj Gubernur Kaltim merupakan langkah penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak polusi udara. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan Kalimantan Timur dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.