Kalsel Gencarkan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Lewat Kemitraan di Desa Belangian
Dinas Kehutanan Kalsel gandeng masyarakat Desa Belangian dalam program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) untuk meningkatkan tutupan lahan dan kesejahteraan warga melalui penanaman kelapa genjah dan tanaman lainnya.

Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 12 Mei 2024 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) secara aktif mendorong rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) melalui kemitraan dengan masyarakat. Program ini diimplementasikan di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, dengan fokus penanaman pohon untuk meningkatkan tutupan lahan. Upaya ini melibatkan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan hutan lestari, menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana dari program ini.
Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menjelaskan bahwa kerjasama ini bertujuan memperkuat program perhutanan sosial melalui skema kemitraan kehutanan. Langkah ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan di Desa Belangian.
Lebih lanjut, Fathimatuzzahra menekankan pentingnya kolaborasi sebagai komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kalimantan Selatan.
Transformasi Desa Belangian: Dari Padang Ilalang Menjadi Koridor Hijau
Suksesnya program RHL di Desa Belangian merupakan bukti nyata transformasi lingkungan. Pada awal tahun 2019, kawasan ini hanya berupa padang ilalang yang gersang. Namun, berkat kerja keras masyarakat dan dukungan pemerintah, kini telah berubah menjadi koridor hijau yang asri dan teduh, ditumbuhi tanaman trambesi yang tumbuh subur. Perubahan ini menunjukkan dampak positif dari program RHL dan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat.
Fathimatuzzahra menambahkan bahwa keberadaan tanaman trambesi tidak hanya meningkatkan nilai estetika, tetapi juga menciptakan suasana sejuk dan aman bagi para pecinta alam. Keberhasilan ini membuktikan bahwa pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan sangat efektif dan perlu terus didukung.
Rencana penanaman kelapa genjah/entog seluas kurang lebih 300 hektare menjadi fokus utama kemitraan ini. Selain kelapa, akan ditanam pula tanaman buah dan kayu untuk meningkatkan tutupan lahan dan diversifikasi ekonomi masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat beriringan dengan pelestarian lingkungan.
Kemitraan Kehutanan: Jaminan Kelestarian dan Kesejahteraan
Dishut Kalsel, Tenaga Kontrak Polisi Hutan (TKPH), dan Taman Hutan Raya Sultan Adam telah melakukan peninjauan lapangan, berdiskusi dengan masyarakat, dan mengidentifikasi potensi serta tantangan dalam pelaksanaan kemitraan kehutanan di Desa Belangian. Langkah ini memastikan program berjalan efektif dan sesuai dengan kondisi lapangan.
Fathimatuzzahra berharap kemitraan kehutanan dengan Desa Belangian dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Desa Belangian diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dalam membangun hubungan harmonis antara masyarakat dan hutan.
Program ini juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Desa Belangian dan daerah sekitarnya.
"Partisipasi masyarakat merupakan kunci utama keberhasilan pengelolaan hutan berbasis kemitraan. Kami juga berharap Desa Belangian menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun hubungan harmonis antara masyarakat dan hutan, demi masa depan lingkungan yang lestari dan berkelanjutan," ujar Fathimatuzzahra.
Program RHL di Desa Belangian tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi lokal. Hal ini memastikan keberlanjutan program dan kesejahteraan masyarakat jangka panjang.