Tahukah Anda? Pemkab Batang dan POPTI Berkomitmen Wujudkan Program Zero Talasemia
Pemerintah Kabupaten Batang bersama POPTI berkomitmen mewujudkan program Zero Talasemia. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan edukasi dan deteksi dini untuk mencegah penyakit genetik ini.

Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bersama Perhimpunan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia (POPTI) menunjukkan komitmen kuat. Keduanya bersinergi untuk merealisasikan program ambisius Zero Talasemia di wilayah tersebut.
Inisiatif penting ini diumumkan pada Minggu (03/8) di Batang. Tujuannya adalah memberantas penyakit genetik talasemia melalui edukasi masif dan peningkatan kesadaran di kalangan masyarakat.
Kolaborasi strategis ini diharapkan menjadi jembatan penting. Terutama dalam menyebarkan informasi pencegahan dan urgensi deteksi dini talasemia kepada publik luas.
Edukasi dan Kolaborasi sebagai Kunci Pencegahan Talasemia
Faelasufa Faiz Kurniawan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang, menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat tentang talasemia. Ia berharap kolaborasi erat dengan POPTI melalui kegiatan Posyandu dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran publik. Edukasi komprehensif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan mulia ini.
Pemerintah daerah mendukung penuh upaya pemberantasan talasemia yang progresif ini. Dukungan ini diwujudkan melalui pemberian edukasi berkelanjutan dan penguatan kerja sama dengan POPTI. Kader Posyandu akan berperan sebagai garda terdepan dalam menyebarkan informasi krusial ini secara langsung kepada warga.
Mewujudkan program Zero Talasemia memang bukan tugas yang mudah dan membutuhkan dedikasi. Namun, dengan upaya edukasi yang berkelanjutan dan terstruktur, kesadaran warga diharapkan meningkat signifikan. Kolaborasi ini diharapkan dapat berlanjut demi Batang yang bebas talasemia di masa depan.
Deteksi Dini dan Pencegahan Pernikahan Pembawa Sifat Talasemia
Nety Widjayanti, Ketua POPTI Cabang Kabupaten Batang, melihat kolaborasi ini sebagai gerbang utama menuju masyarakat yang lebih teredukasi. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan yang proaktif dan terencana. Hal ini termasuk deteksi dini status darah dan menghindari pernikahan antar-pembawa sifat talasemia sebagai prioritas utama.
Deteksi dini adalah kunci esensial untuk memutus rantai penyebaran penyakit talasemia secara efektif. Pemahaman akan status pembawa sifat talasemia sangat krusial sebelum memutuskan untuk menikah. Ini merupakan upaya preventif yang sangat efektif dan bertanggung jawab.
Biaya pengobatan talasemia tergolong sangat mahal dan membebani pasien serta keluarga. Oleh karena itu, POPTI berupaya intensif dalam melakukan pencegahan sedini mungkin. Kolaborasi erat dengan pemerintah diharapkan dapat melibatkan banyak pihak terkait dalam upaya mulia ini.