Penajam Paser Utara Sukses Tekan Angka Stunting di Bawah Target Nasional
Pemkab Penajam Paser Utara berhasil menurunkan angka stunting menjadi 11,55 persen pada 2024 melalui berbagai program dan kolaborasi dengan berbagai pihak, melampaui target nasional.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, berhasil menekan angka stunting hingga 11,55 persen pada tahun 2024. Pencapaian ini berada di bawah target nasional sebesar 14 persen, buah dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam penanganan masalah kekerdilan anak ini. Berbagai strategi dan program telah dijalankan untuk mencapai hasil yang signifikan ini, melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait.
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen Pemkab PPU dalam menjalankan berbagai program pencegahan dan penanganan stunting. "Percepatan penurunan stunting diperlukan kerja sama dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah," ujar Wabup Muin di Penajam, Rabu (30/4).
Langkah-langkah yang dilakukan meliputi pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri untuk pencegahan stunting sejak dini, serta bantuan tambahan makanan bergizi bagi anak yang sudah mengalami stunting. Pemenuhan gizi bagi seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil, juga menjadi fokus utama dalam upaya ini.
Strategi Penanganan Stunting di Penajam Paser Utara
Pemkab PPU menyadari pentingnya sanitasi yang memadai dalam mencegah stunting. Wabup Muin menjelaskan bahwa sanitasi yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan dan menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Oleh karena itu, upaya peningkatan sanitasi juga menjadi bagian penting dari strategi penanganan stunting.
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemkab PPU melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, TNI, dan Polri dalam upaya bersama menekan angka stunting. Kerja sama ini memungkinkan terlaksananya program-program secara terintegrasi dan efektif.
Salah satu contoh kolaborasi yang berhasil adalah pemberian makanan bergizi tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting. Bantuan ini disalurkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang optimal.
Peran Masyarakat dalam Penurunan Angka Stunting
Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini. Wabup Muin menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten PPU. Kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, sanitasi, dan kesehatan ibu hamil sangat krusial.
Program-program edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan juga dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan penanganan stunting. Hal ini bertujuan untuk menciptakan perubahan perilaku dan kebiasaan hidup sehat di tengah masyarakat.
Pemkab PPU juga terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan ibu dan anak. Ketersediaan layanan kesehatan yang memadai dan mudah diakses menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan program pencegahan stunting.
Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi yang efektif, Pemkab PPU berhasil mencapai prestasi yang membanggakan dalam menekan angka stunting. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
Ke depan, Pemkab PPU akan terus berupaya meningkatkan kualitas program dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempertahankan dan bahkan menurunkan angka stunting lebih jauh lagi. Komitmen untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas tetap menjadi prioritas utama.