Kesadaran Masyarakat Kunci Atasi TBC di Banten: Inovasi Desa Tembong Jadi Role Model
Penjabat Gubernur Banten dan Wamenkes RI menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam penanggulangan TBC, dengan inovasi Desa Tembong, Pandeglang, sebagai contoh sukses yang akan direplikasi secara nasional.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, A Damenta, menyatakan bahwa kesadaran masyarakat memegang peranan krusial dalam upaya penanganan Tuberkulosis (TBC). Edukasi dan promosi kesehatan secara besar-besaran menjadi kunci keberhasilan. Damenta memberikan contoh Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, yang telah berhasil menerapkan inovasi 'Kader Jemput Dahak' (Kajedak) dalam penanggulangan TBC.
Inovasi Kajedak di Desa Tembong diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain di Banten dan Indonesia untuk menciptakan program serupa guna menekan angka penderita TBC. Pj Gubernur bahkan berharap program ini bisa mewujudkan Indonesia bebas TBC. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono.
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, usai meninjau implementasi program multisektor penanggulangan TBC di Desa Tembong pada Jumat (17/1), menyatakan bahwa model penanganan TBC di desa tersebut akan diadopsi di daerah lain. Desa Tembong akan dijadikan pilot project untuk menurunkan angka kematian akibat TBC, penyakit infeksi tertinggi di Indonesia.
Sosialisasi dan edukasi masif tentang TBC sangat penting untuk mengubah stigma negatif masyarakat. Wamenkes menekankan bahwa TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur dan deteksi dini. Selain mendeteksi penderita TBC, program ini juga akan fokus pada identifikasi individu tanpa gejala, terutama kontak erat seperti keluarga pasien.
Untuk mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030, Wamenkes menjabarkan tiga strategi utama. Pertama, menemukan kasus baru TBC. Kedua, mendeteksi kasus tanpa gejala. Ketiga, melakukan evaluasi pengobatan pasien untuk memastikan kepatuhan dalam mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
Di Provinsi Banten sendiri, angka kasus TBC pada tahun 2024 tercatat sebanyak 55.817 orang. Capaian penemuan kasus (treatment coverage) mencapai 111 persen, melampaui target 90 persen. Namun, angka keberhasilan pengobatan (treatment success rate) baru mencapai 89 persen dari target 90 persen, sementara pemberian terapi pencegahan (TPT) pada kontak serumah mencapai 66 persen dari target 68 persen.
Berbagai upaya telah dilakukan Provinsi Banten untuk penanggulangan TBC secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ini termasuk penguatan komitmen pemerintah daerah, peningkatan akses layanan TBC, peningkatan peran serta masyarakat, dan inovasi dalam Gerakan Banten Eliminasi TBC (GEBET) dengan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TB).
Upaya tersebut membuahkan hasil dengan diraihnya penghargaan terbaik ke-2 tingkat nasional untuk program TBC tahun 2024 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Beberapa rumah sakit dan puskesmas di Banten juga mendapatkan penghargaan atas kinerja terbaiknya dalam penanganan TBC, antara lain RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD Pakuhaji, RSUD Dr. Adjidarmo, RSUD Kota Tangerang, Puskesmas Teluk Naga, Puskesmas Pagedangan, dan Puskesmas Rajeg.