Bangka Tengah Terapkan Empat Strategi Jitu Tekan Angka Stunting hingga 10 Persen
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menetapkan empat langkah strategis untuk mencegah stunting, menargetkan penurunan angka stunting hingga 10 persen di tahun 2024 melalui program Juara, gerakan menanam kelor dan kutuk, Ranting Emas, dan Bang Ayi.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, menetapkan empat langkah strategis untuk menekan angka stunting hingga 10 persen pada tahun 2024. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyatakan komitmen penuh dalam upaya ini, menekankan pentingnya dukungan dan kerjasama semua pihak. Langkah-langkah tersebut diwujudkan dalam program inovatif yang terintegrasi dan menyasar berbagai aspek pencegahan stunting.
Keempat strategi tersebut diwujudkan dalam program unggulan. Program Jumat minum obat tablet tambah darah bersama (Juara) bertujuan meningkatkan asupan zat besi pada ibu hamil dan remaja putri. Gerakan menanam kelor dan kutuk mendorong peningkatan konsumsi makanan bergizi. Pelayanan tera ulang anti stunting ke Puskesmas (Ranting Emas) memperkuat layanan kesehatan dasar, sementara program bersama cegah stunting melalui ayo makan ikan (Bang Ayi) mempromosikan konsumsi ikan untuk asupan nutrisi yang optimal.
Penurunan angka stunting di Bangka Tengah telah menunjukkan hasil positif. Pada tahun 2024, angka stunting berhasil ditekan menjadi 18,2 persen, turun dari 21,2 persen di tahun 2023. Keberhasilan ini menjadi bukti efektifitas langkah-langkah yang telah diterapkan dan menjadi motivasi untuk mencapai target penurunan lebih signifikan di tahun mendatang.
Strategi Jitu Tekan Stunting di Bangka Tengah
Program Jumat minum obat tablet tambah darah bersama (Juara) merupakan salah satu strategi kunci. Program ini bertujuan untuk memastikan ibu hamil dan remaja putri mendapatkan asupan zat besi yang cukup. Hal ini sangat penting untuk mencegah anemia yang dapat berdampak pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting.
Gerakan menanam kelor dan kutuk juga berperan penting dalam meningkatkan asupan nutrisi. Kelor dan kutuk dikenal kaya akan vitamin dan mineral, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk menanam dan mengonsumsi kedua jenis tanaman tersebut.
Program Ranting Emas (Pelayanan tera ulang anti stunting ke Puskesmas) bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan dasar dalam memantau pertumbuhan anak. Puskesmas akan berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang dan melakukan pemantauan pertumbuhan anak secara berkala.
Terakhir, program Bang Ayi (Bersama Cegah Stunting melalui Ayo Makan Ikan) bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan. Ikan kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan anak. Program ini mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ikan secara rutin.
Peran Posyandu dan Kolaborasi Multipihak
Pemkab Bangka Tengah telah mengoptimalkan peran 140 posyandu yang ada. Posyandu berperan sebagai garda terdepan dalam memantau pertumbuhan anak dan memberikan edukasi kepada orang tua. Pemerintah kecamatan dan desa didorong untuk aktif mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan posyandu.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kolaborasi multipihak. Kerjasama antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pencegahan stunting. Pendekatan komprehensif ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Bangka Tengah dalam menurunkan angka stunting secara signifikan pada 2025.
Bupati Algafry Rahman menegaskan, "Terkait peran Posyandu ini, tentu kami mengharapkan peran pemerintah kecamatan dan desa untuk mengajak masyarakat datang ke Posyandu." Hal ini menunjukkan pentingnya peran serta masyarakat dalam keberhasilan program pencegahan stunting.
Dengan menggencarkan keempat program ini, Pemkab Bangka Tengah optimis dapat mencapai target penurunan angka stunting hingga 10 persen di tahun 2024. Komitmen dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, stunting dapat dicegah dan generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan optimal.